Di era di mana ancaman siber berkembang dengan cepat, perlindungan data dan aset digital Anda bukan hanya kebutuhan, tetapi juga untuk keberlangsungan hidup. Dari startup hingga perusahaan besar, tidak ada yang kebal terhadap ancaman siber yang mengintai. Di sinilah NIST Cybersecurity Framework membantu organisasi mengelola keamanan siber yang kompleks dengan percaya diri.
Tapi apa sebenarnya kerangka kerja ini, dan bagaimana NIST Cybersecurity Framework dapat memperkuat pertahanan Anda terhadap gelombang ancaman siber yang tak henti-hentinya? Simak selengkapnya tentang apa itu NIST Cybersecurity Framework, komponen intinya, dan bagaimana konsep ini dapat merevolusi pendekatan Anda terhadap keamanan siber.
Apa itu NIST Cybersecurity Framework?
Pada intinya, NIST Cybersecurity Framework adalah seperangkat guideline yang dirancang untuk membantu organisasi mengelola dan mengurangi risiko keamanan siber. Dikembangkan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST), kerangka kerja ini menyediakan bahasa umum dan metodologi sistematis untuk mengelola risiko keamanan siber, memungkinkan organisasi untuk lebih memahami, mengkomunikasikan, dan mengelola upaya keamanan siber mereka.
Dengan kata lain, ini tak sekadar menjadi checklist IT, tetapi menjadi tool fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan, profil risiko, dan sumber daya unik organisasi Anda. Entah Anda berasal dari perusahaan besar atau kecil yang memasuki ranah digital, NIST Cybersecurity Framework menawarkan pendekatan terukur untuk melindungi aset digital Anda.
Sejarah Singkat NIST Cybersecurity Framework
Asal usul NIST Cybersecurity Framework berakar pada kebutuhan standar keamanan siber yang kuat. Pada tahun 2013, serangkaian serangan siber berskala tinggi pada infrastruktur kritis mendorong Presiden Obama untuk mengeluarkan Perintah Eksekutif 13636, yang menyerukan pengembangan kerangka kerja untuk meningkatkan keamanan siber di seluruh industri.
NIST menjadi solusi dengan berkolaborasi bersama pakar industri, lembaga pemerintah, dan akademisi untuk membuat versi awal kerangka kerja, yang dirilis pada tahun 2014. Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa kerangka kerja tersebut didasarkan pada tantangan dunia nyata dan solusi praktis.
Sejak awal, kerangka kerja telah berkembang untuk mengatasi ancaman dan teknologi yang muncul. Versi terbaru terus berfungsi sebagai landasan bagi organisasi yang berusaha untuk meningkatkan postur keamanan siber mereka di dunia yang semakin digital.
Mengapa NIST Cybersecurity Framework Penting?
Para pelaku bisnis merangkul teknologi digital untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan mereka. Namun, transformasi digital ini hadir dengan peningkatan paparan terhadap risiko ancaman siber. NIST Cybersecurity Framework sangat penting karena membantu organisasi:
- Memahami dan Mengelola Risiko: Memberikan pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko keamanan siber yang disesuaikan dengan konteks spesifik organisasi Anda.
- Meningkatkan Ketahanan: Dengan mengatasi tidak hanya pencegahan tetapi juga deteksi dan respons, kerangka kerja ini membantu organisasi membangun ketahanan terhadap insiden siber.
- Memfasilitasi Komunikasi: Menawarkan bahasa umum untuk membahas masalah keamanan siber secara internal dan dengan mitra eksternal, mendorong kolaborasi yang lebih baik.
- Memastikan Kepatuhan: Menyelaraskan dengan kerangka kerja dapat membantu organisasi memenuhi persyaratan peraturan dan standar industri.
Struktur NIST Cybersecurity Framework
Source: NIST Cybersecurity Framework
NIST Cybersecurity Framework diatur menjadi lima fungsi inti yang mewakili aktivitas keamanan siber tingkat tinggi dalam suatu organisasi. Anggap fungsi-fungsi ini sebagai pilar yang mendukung strategi keamanan siber Anda:
1. Identify
Fungsi Identify adalah tentang memperoleh pemahaman mendalam tentang konteks, sumber daya, dan risiko organisasi Anda. Ini melibatkan:
- Manajemen Aset: Mengkatalogkan aset fisik dan digital Anda.
- Lingkungan Bisnis: Mengenali peran organisasi dalam rantai pasokan dan fungsi kritis.
- Governance: Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk keamanan siber.
- Risk Assessment: Mengidentifikasi ancaman dan kerentanan potensial.
Tantangan Umum: Banyak organisasi berjuang dengan kurangnya visibilitas ke dalam aset mereka, yang mengarah pada risiko yang tidak terkelola.
Contoh Implementasi: Lakukan audit rutin untuk mempertahankan inventaris yang mutakhir dari semua aset perangkat keras, perangkat lunak, dan data, menilai kekritisan dan kerentanan mereka.
2. Protect
Fungsi Protect menguraikan perlindungan yang sesuai untuk memastikan kualitas layanan. Adapun fungsi utama meliputi:
- Kontrol Akses: Mengelola izin dan akses pengguna.
- Kesadaran dan Pelatihan: Mendidik karyawan tentang praktik terbaik keamanan siber.
- Keamanan Data: Menerapkan enkripsi dan langkah-langkah pencegahan kehilangan data.
- Teknologi Pelindung: Menerapkan firewall, antivirus software, dan sistem pencegahan intrusi.
Tantangan Umum: Kesalahan manusia adalah faktor signifikan dalam pelanggaran keamanan karena pelatihan yang tidak memadai.
Contoh Implementasi: Terapkan otentikasi multi-faktor (MFA) dan lakukan sesi pelatihan karyawan secara teratur tentang mengenali upaya phishing.
3. Detect
Fungsi Detect berfokus pada deteksi tepat waktu terkait peristiwa keamanan siber. Ini melibatkan:
- Anomali dan Peristiwa: Memantau aktivitas yang mencurigakan.
- Pemantauan Berkelanjutan: Mengawasi jaringan dan sistem secara real-time.
- Proses Deteksi: Menetapkan ambang batas peringatan dan protokol respons.
Tantangan Umum: Organisasi sering menghadapi volume peringatan keamanan yang luar biasa, sehingga sulit untuk mengidentifikasi ancaman yang sesungguhnya.
Contoh Implementasi: Gunakan analitik lanjutan dan pembelajaran mesin untuk menyaring positif palsu dan menyoroti peringatan penting untuk tindakan sigap.
4. Respond
Fungsi Respond melibatkan pengembangan dan penerapan strategi untuk membendung dan mengurangi dampak insiden keamanan siber. Fungsi ini meliputi:
- Perencanaan Respons: Memiliki rencana respons insiden yang ada.
- Komunikasi: Berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dan otoritas.
- Analisis: Memahami insiden untuk mencegah terjadinya di masa depan.
- Mitigasi: Menerapkan langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran dan dampak insiden.
Tantangan Umum: Respons yang tertunda karena kurangnya rencana yang jelas dapat memperburuk kerusakan akibat insiden.
Contoh Implementasi: Bentuk tim respons insiden dan lakukan pelatihan rutin untuk memastikan kesiapan.
5. Recover
Fungsi ini mendukung pemulihan tepat waktu ke operasi normal dan meliputi:
- Perencanaan Pemulihan: Mengembangkan strategi untuk memulihkan kemampuan.
- Perbaikan: Belajar dari insiden untuk meningkatkan ketahanan.
- Komunikasi: Memberi tahu pemangku kepentingan selama tindakan pemulihan.
Tantangan Umum: Upaya pemulihan dapat terhambat oleh cadangan yang tidak memadai atau prosedur pemulihan yang tidak teruji.
Contoh Implementasi: Secara teratur cadangkan data penting ke lokasi aman di luar lokasi dan uji proses pemulihan untuk memastikan mereka bekerja saat dibutuhkan.
Manfaat Menerapkan NIST Cybersecurity Framework
Menerapkan NIST Cybersecurity Framework menawarkan banyak manfaat:
- Keamanan yang Ditingkatkan: Pendekatan holistik yang mencakup semua aspek keamanan siber.
- Manajemen Risiko: Prioritaskan risiko dan alokasikan sumber daya secara efisien.
- Kepatuhan Peraturan: Menyederhanakan pemenuhan persyaratan keamanan hukum dan spesifik industri.
- Komunikasi yang Ditingkatkan: Memfasilitasi komunikasi yang lebih baik di seluruh organisasi Anda dan dengan mitra eksternal.
- Ketahanan: Meningkatkan kemampuan Anda untuk menahan dan pulih dari insiden siber, mengurangi waktu henti dan potensi kerugian.
Mengintegrasikan Solusi Mutakhir dengan NIST Framework
Kini Anda tahu kalau NIST Cybersecurity Framework memiliki pondasi yang solid, mengintegrasikan solusi keamanan canggih dapat membawa postur keamanan siber Anda ke tingkat berikutnya. Karenanya, Virtus Technology Indonesia menawarkan berbagai solusi yang dirancang untuk selaras dengan fungsi inti NIST Framework, membantu Anda memperkuat pertahanan dan mencapai postur keamanan yang lebih kuat. Berikut solusi yang ditawarkan.
Dell Cyber Recovery
Jika terjadi serangan siber yang katastrofik, memiliki lingkungan pemulihan yang aman dan terisolasi dapat menjadi perbedaan antara kemunduran kecil dan bencana besar. Dell Cyber Recovery menyediakan air-gapped vault untuk data penting Anda, memastikan bahwa bahkan jika sistem utama Anda disusupi, Anda memiliki salinan bersih untuk dijadikan cadangan.
Dengan cadangan yang tidak dapat diubah dan proses pemulihan otomatis, Anda dapat meminimalkan downtime dan kembali pulih dengan cepat.
Forcepoint NGFW
Perimeter jaringan Anda adalah garis pertahanan pertama terhadap ancaman siber. Forcepoint Next-Generation Firewall (NGFW) bertindak sebagai “penjaga gerbang” yang waspada, menggabungkan kemampuan firewall canggih dengan pencegahan intrusi, deteksi malware, dan inspeksi konten yang mendalam.
Dengan memantau dan mengontrol lalu lintas di seluruh jaringan Anda, Forcepoint NGFW dapat mendeteksi dan memblokir potensi ancaman sebelum dapat menimbulkan kerusakan pada sistem Anda.
SolarWinds
Anda tidak dapat melindungi apa yang tidak dapat Anda lihat. Karenanya, SolarWinds menyediakan rangkaian lengkap tool pemantauan dan manajemen jaringan yang memberikan Anda visibilitas lengkap ke dalam infrastruktur IT Anda.
Dengan fitur seperti pemantauan kinerja real-time, analisis traffic jaringan, dan pencatatan peristiwa keamanan, SolarWinds membantu Anda mengidentifikasi masalah potensial dan merespons dengan cepat untuk meminimalkan dampak dari insiden apa pun.
Virtus: Partner IT Ideal untuk Menerapkan NIST Cybersecurity Framework
Mengatasi kompleksitas keamanan siber bisa jadi hal yang menakutkan, tetapi Anda tidak harus melakukannya sendirian. Virtus Technology Indonesia siap membantu Anda membawa NIST Cybersecurity Framework dari konsep menjadi kenyataan.
Menerapkan NIST Cybersecurity Framework dapat meningkatkan keamanan organisasi Anda ke level yang lebih tinggi, serta memastikan ketahanan dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang. Dengan bermitra dengan Virtus dan memanfaatkan solusi terkemuka industri dari Dell, Forcepoint, dan SolarWinds, Anda tidak hanya mengadopsi kerangka kerja—Anda berinvestasi dalam masa depan bisnis Anda.
Jangan menunggu sampai insiden siber terjadi di bisnis Anda. Ambil langkah proaktif sekarang untuk melindungi aset Anda, menjaga kepercayaan pelanggan, dan mengamankan keunggulan kompetitif Anda.
Hubungi Virtus Technology Indonesia hari ini untuk mempelajari bagaimana kami dapat menyesuaikan NIST Cybersecurity Framework agar sesuai dengan kebutuhan organisasi Anda. Saatnya bangun strategi keamanan siber yang kuat yang memberdayakan bisnis Anda untuk berkembang di era digital.
Author: Jeko Reza
Content Writer – CTI Group