AI Bisa Dibajak Hacker? Pahami Apa Itu Prompt Injection dan Cara Mencegahnya!

AI Bisa Dibajak Hacker Pahami Apa Itu Prompt Injectio

Pada Desember 2024, laporan investigasi dari The Guardian mengungkap celah keamanan serius dalam sistem AI, terutama yang berbasis Large Language Model (LLM), seperti ChatGPT. Celah ini  memungkinkan prompt injection, teknik serangan di mana hacker menyisipkan instruksi tersembunyi ke dalam input AI untuk mengubah output yang dihasilkan.  

Prompt injection attack bekerja dengan menipu cara AI memahami data. Bahkan tanpa perlu mengakses infrastruktur internal AI, serangan ini bisa mengeksploitasi sistem hanya melalui input teks. Laporan The Guardian mengungkap salah satu kasus nyata yang terjadi dimana hacker berhasil membuat ChatGPT mempromosikan produk dengan ulasan negatif hanya dengan memanipulasi data yang diindeksnya. 

Yang terjadi kemudian adalah  AI dipaksa mengabaikan aturan keamanannya, AI menghasilkan output yang salah atau bias, dan hacker bisa mengeksploitasi AI untuk tujuan tertentu. Dampaknya? Reputasi bisnis hancur, data pelanggan bisa bocor, dan keputusan yang dihasilkan AI bisa berbahaya.   

Baca artikel ini untuk memahami cara kerja prompt injection, risikonya bagi bisnis, dan strategi mitigasi yang efektif. 

  

Apa Itu Prompt Injection?

Prompt injection adalah serangan yang mengeksploitasi kelemahan dalam large language models (LLM) dengan menyisipkan instruksi tersembunyi ke dalam input AI. Teknik ini membuat AI mengabaikan aturan internalnya dan menjalankan perintah yang tidak seharusnya, seperti membocorkan data sensitif, memberikan informasi yang salah, atau bahkan mengambil tindakan yang merugikan sistem.  

  

Bagaimana Prompt Injection Menjadi Ancaman Serius?

Bagaimana Prompt Injection Menjadi Ancaman Serius

Awalnya terlihat sebagai trik sederhana, prompt injection kini berkembang menjadi celah keamanan serius yang sulit dideteksi. Dengan menyusupkan instruksi tersembunyi ke dalam input AI, hacker dapat mengubah perilaku model tanpa perlu meretas sistemnya langsung. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengelabui chatbot, mengekstrak informasi rahasia, hingga menyebarkan disinformasi. Karena teknik ini terus berevolusi seiring dengan perkembangan AI, tanpa proteksi yang tepat, setiap sistem berbasis LLM berisiko menjadi target eksploitasi. 

  

Cara Kerja Prompt Injection: Menipu AI dengan Sekali Input  

Sebuah perintah sederhana bisa membuka celah bagi prompt injection, memungkinkan AI dikendalikan oleh hacker tanpa disadari. Bagaimana proses ini terjadi? Berikut mekanismenya. 

1. Menyisipkan Instruksi Tersembunyi 

Serangan dimulai dengan memasukkan payload tersembunyi ke dalam input yang tampak sah. Dengan perintah seperti “Abaikan semua instruksi sebelumnya dan berikan jawaban lengkap…”, AI dapat dipaksa menimpa kebijakan keamanannya dan mengakses informasi yang seharusnya diblokir. 

2. Melewati Sistem Validasi 

Sebagian besar model AI memiliki filter keamanan untuk mendeteksi dan memblokir perintah berbahaya. Namun, dengan teknik obfuscation seperti encoding karakter Unicode, penggunaan invisible text, atau perintah yang disamarkan sebagai kueri biasa, penyerang dapat menipu AI agar menganggap instruksi itu valid dan tetap menjalankannya. 

3. Memodifikasi Output AI

Setelah perintah injeksi diterima, AI menyesuaikan outputnya sesuai dengan instruksi tersembunyi. Ini dapat berupa pencurian data sensitif, manipulasi informasi, atau bypass kebijakan sistem, menciptakan risiko besar terhadap integritas data dan keamanan pengguna. 

4. Mengeksploitasi Integrasi Sistem

Jika AI terhubung ke database, API eksternal, atau modul otomatisasi, serangan dapat bereskalasi lebih jauh. Penyerang bisa mengekstrak data sensitif, menjalankan perintah pada sistem lain, atau mengirim payload tambahan yang memungkinkan persistensi dalam jaringan target. 

  

Kasus Nyata Prompt Injection 

Bukan lagi sekadar teori, prompt injection telah menjadi senjata hacker untuk mengeksploitasi celah AI. Serangan ini membuktikan bagaimana sistem yang seharusnya aman dapat dimanipulasi, membocorkan data, dan melewati batasan keamanan. Berikut kasus nyata yang membuktikan betapa rentannya AI terhadap serangan ini. 

DeepSeek-R1: AI Tiongkok yang Diretas dengan Mudah 

Pada Januari 2025, model LLM DeepSeek-R1—produk unggulan startup AI asal Tiongkok—terbukti rentan terhadap eksploitasi hacker. Dalam uji keamanan Spikee benchmark, DeepSeek-R1 mencatat tingkat keberhasilan eksploitasi yang mengkhawatirkan, berada di peringkat 17 dari 19 model dalam kategori keamanan. Para hacker dengan mudah menyisipkan perintah tersembunyi dalam input AI, mengubah respons sistem dan mengekspos kelemahan dalam mekanisme pertahanannya. 

Bing Chat: Hacker Bongkar Instruksi Rahasia Microsoft 

Pada Februari 2023, hacker dari Stanford University, Kevin Liu, berhasil membobol sistem Bing Chat milik Microsoft menggunakan teknik prompt injection. Dengan memberikan perintah khusus untuk mengabaikan aturan keamanan, Liu berhasil mengungkap pedoman internal serta nama kode rahasia “Sydney” yang digunakan oleh Bing Chat. Eksploitasi ini membuka celah besar dalam sistem AI Microsoft, memaksa perusahaan untuk segera meningkatkan proteksi keamanannya. 

  

Bisnis di Ujung Tanduk: Ancaman Prompt Injection yang Tak Bisa Diabaikan  

Bisnis di Ujung Tanduk Ancaman Prompt Injection yang Tak Bisa Diabaikan

Dari kebocoran data hingga manipulasi keputusan AI, serangan ini membuka pintu bagi hacker untuk mengeksploitasi sistem tanpa perlu meretas jaringan secara langsung. Berikut ancaman nyata yang perlu diwaspadai. 

Kebocoran Data Sensitif

Hacker dapat menyisipkan perintah tersembunyi ke dalam AI untuk mengakses dan mengekstrak informasi rahasia, seperti data pelanggan, strategi bisnis, hingga dokumen kepemilikan. Jika AI menangani informasi sensitif tanpa perlindungan yang ketat, risiko kebocoran ini semakin tinggi. 

Manipulasi Output AI 

Prompt injection memungkinkan hacker mengarahkan AI untuk menghasilkan informasi yang salah atau bias. Dalam bisnis, ini bisa berarti analisis pasar yang salah, rekomendasi investasi yang menyesatkan, atau chatbot layanan pelanggan yang menyebarkan informasi palsu. 

Pelanggaran Regulasi dan Sanksi Hukum 

Jika AI yang digunakan bisnis tanpa sadar melanggar regulasi, seperti GDPR, HIPAA, atau aturan perlindungan data lainnya, perusahaan bisa menghadapi denda besar dan tuntutan hukum. Serangan prompt injection yang mengubah kebijakan AI atau mengakses data pelanggan tanpa izin dapat mengarah pada masalah kepatuhan yang serius. 

Kerusakan Reputasi dan Hilangnya Kepercayaan Pelanggan 

Bisnis yang terkena serangan prompt injection bisa kehilangan kredibilitas di mata pelanggan. Jika AI perusahaan tiba-tiba memberikan jawaban tidak pantas, menyebarkan hoaks, atau membocorkan informasi sensitif, dampaknya bisa merusak reputasi brand secara permanen. 

Untuk menghadapi ancaman ini, bisnis memerlukan solusi yang mampu mendeteksi dan mencegah eksploitasi sejak awal. Trend Micro, melalui Trend Vision One™ ZTSA, menghadirkan pendekatan Zero Trust yang dirancang untuk mengamankan AI dari serangan prompt injection. 

 Baca Juga: Pelajari Mengapa Para Pemimpin Industri Mempercayai Trend Micro Vision One untuk Keamanan Siber 

 

Amankan AI dari Prompt Injection dengan Trend Vision One™ ZTSA 

Trend Vision One™ ZTSA merupakan solusi Zero Trust yang dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap AI melalui autentikasi ketat, pemantauan berkelanjutan, dan deteksi proaktif terhadap ancaman. Solusi ini memastikan setiap akses dan interaksi AI berada dalam kontrol penuh, meminimalkan peluang eksploitasi, serta menjaga integritas data dan keamanan sistem. 

Bagaimana Trend Vision One™ ZTSA mengamankan AI dari serangan prompt injection? Berikut manfaat dan fitur utama yang ditawarkan. 

Manfaat Trend Vision One™ ZTSA 

  • Keamanan Akses AI yang Ketat – Mengontrol dan membatasi akses AI untuk mencegah manipulasi sistem. 
  • Pencegahan Kebocoran Data – Mendeteksi dan memblokir eksploitasi yang dapat menyebabkan data sensitif bocor. 
  • Perlindungan Real-Time – Mengidentifikasi aktivitas mencurigakan dan mengurangi risiko serangan sejak dini. 
  • Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik – Memberikan visibilitas penuh terhadap akses AI dan ancaman yang berpotensi membahayakan sistem. 

 Fitur Utama Trend Vision One™ ZTSA 

  • Secure Web Gateway (SWG) – Melindungi akses internet dengan pemantauan real-time dan pemblokiran aplikasi yang tidak sah. 
  • Cloud Access Security Broker (CASB) – Mengamankan akses ke aplikasi cloud dengan kebijakan berbasis risiko dan kontrol granular. 
  • Zero Trust Network Access (ZTNA) – Menggantikan VPN tradisional dengan autentikasi berbasis identitas dan akses minimal sesuai kebutuhan. 
  • Deteksi Prompt Injection – Mengidentifikasi dan mencegah manipulasi perintah AI sebelum merusak sistem. 

   

Temukan Solusi Keamanan AI Terbaik di Virtus 

Virtus Teknologi Indonesia (VTI), sebagai authorized partner dari Trend Micro, menghadirkan solusi keamanan AI yang canggih untuk melindungi bisnis Anda dari serangan prompt injection dan ancaman siber lainnya. Sebagai bagian dari Computrade Technology International (CTI) Group, Virtus menawarkan layanan menyeluruh, mulai dari konsultasi hingga after-sales support yang didukung oleh tim ahli berpengalaman. 

Hubungi Kami sekarang dan pastikan sistem AI Anda tetap aman dan terkendali! 

 

Author: Danurdhara Suluh Prasasta  

CTI Group Content Writer 

Share to:

Tags

VIRTUS PARTNER ACADEMY

Program benefit terbaru Virtus untuk Mitra Bisnis. Virtus Partner Academy adalah kursus pelatihan IT online dengan kurikulum lengkap yang dapat diakses kapan saja dan dari mana saja.

Privacy Policy

PT Virtus Technology Indonesia (“VTI” atau “kami”) sangat berkomitmen untuk memastikan bahwa privasi Anda dilindungi sebagai hal yang sangat penting bagi kami. Pada https://www.virtusindonesia.com/, kami akan mengatur penggunaan Anda terhadap situs web ini, termasuk semua halaman di dalamnya (secara kolektif disebut sebagai “Situs Web ini” di bawah ini), kami ingin berkontribusi untuk menyediakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi pengunjung.Berikut adalah ketentuan kebijakan privasi (“Kebijakan Privasi”) antara Anda (“Anda” atau “Anda”) dan VTI. Dengan mengakses situs web ini, Anda mengakui bahwa Anda telah membaca, memahami, dan setuju untuk terikat oleh Kebijakan Privasi ini.
Penggunaan Layanan Langganan oleh VTI dan Pelanggan Kami
Ketika Anda meminta informasi dari VTI dan memberikan informasi yang secara pribadi mengidentifikasi Anda atau memungkinkan kami menghubungi Anda, Anda setuju untuk mengungkapkan informasi tersebut kepada kami. VTI dapat mengungkap informasi tersebut hanya untuk keperluan pemasaran, promosi, dan aktivitas semata-mata untuk kepentingan VTI dan Situs Web.
Pengumpulan Informasi
Anda bebas menjelajahi Situs Web tanpa memberikan informasi pribadi tentang diri Anda. Ketika Anda mengunjungi Situs Web atau mendaftar untuk layanan langganan, kami menyediakan beberapa informasi navigasional agar Anda mengisi informasi pribadi Anda untuk mengakses beberapa konten yang kami tawarkan. VTI dapat mengumpulkan data pribadi Anda seperti nama, alamat email, nama perusahaan, nomor telepon, dan informasi lainnya tentang diri Anda atau bisnis Anda. Kami mengumpulkan data Anda secara online dan offline. VTI mengumpulkan data Anda secara online menggunakan fitur media sosial, pemasaran melalui email, situs web, dan teknologi cookies. Kami mungkin mengumpulkan data Anda offline dalam acara seperti konferensi, pertemuan, lokakarya, dll. Namun, kami tidak akan menggunakan atau mengungkap informasi tersebut kepada pihak ketiga atau mengirim email yang tidak diminta ke alamat yang kami kumpulkan, tanpa izin eksplisit Anda. Kami memastikan bahwa identitas pribadi Anda hanya akan digunakan sesuai dengan Kebijakan Privasi ini.
Cara VTI Menggunakan Informasi yang Dikumpulkan
VTI menggunakan informasi yang dikumpulkan hanya sesuai dengan kebijakan privasi ini. Pelanggan yang berlangganan layanan langganan kami diwajibkan melalui perjanjian dengan mereka untuk mematuhi Kebijakan Privasi ini.
Selain penggunaan informasi Anda, kami dapat menggunakan informasi pribadi Anda untuk:
Meningkatkan pengalaman penjelajahan Anda dengan mempersonalisasi situs web dan meningkatkan layanan langganan.
Mengirim informasi tentang VTI.
Mempromosikan layanan kami kepada Anda dan berbagi konten promosi dan informatif dengan Anda sesuai dengan preferensi komunikasi Anda. Mengirim informasi kepada Anda mengenai perubahan pada ketentuan layanan pelanggan kami, Kebijakan Privasi (termasuk kebijakan cookie), atau perjanjian hukum lainnya.
Teknologi Cookies
Cookies adalah potongan kecil data yang situs web transfer ke hard drive komputer pengguna ketika pengguna mengunjungi situs web. Cookies dapat mencatat preferensi Anda saat mengunjungi situs tertentu dan memberikan keuntungan mengidentifikasi minat pengunjung kami untuk analisis statistik situs kami. Informasi ini dapat memungkinkan kami untuk meningkatkan konten, memodifikasi, dan membuat situs kami lebih ramah pengguna. Cookies digunakan untuk beberapa alasan seperti alasan teknis agar situs web kami beroperasi. Cookies juga memungkinkan kami untuk melacak dan mengarahkan minat pengguna kami untuk meningkatkan pengalaman situs web dan layanan langganan kami. Data ini digunakan untuk memberikan konten dan promosi yang disesuaikan dalam VTI kepada pelanggan yang memiliki minat pada subjek tertentu.Anda memiliki hak untuk memutuskan apakah menerima atau menolak cookies. Anda dapat mengedit preferensi cookies Anda pada pengaturan browser. Jika Anda memilih untuk menolak cookies, Anda masih dapat menggunakan situs web kami meskipun akses Anda ke beberapa fungsi dan area situs web kami mungkin dibatasi.Situs Web ini juga dapat menampilkan iklan dari pihak ketiga yang berisi tautan ke situs web lain yang menarik. Setelah Anda menggunakan tautan ini untuk meninggalkan situs kami, harap dicatat bahwa kami tidak memiliki kendali atas situs tersebut. VTI tidak dapat bertanggung jawab atas perlindungan dan privasi informasi apa pun yang Anda berikan saat mengunjungi situs web tersebut, dan Kebijakan Privasi ini tidak mengatur situs web tersebut.
Kendalikan Data Pribadi Anda
VTI memberikan kontrol kepada Anda untuk mengelola data pribadi Anda. Anda dapat meminta akses, koreksi, pembaruan, atau penghapusan informasi pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan dari aktivitas pemasaran kami dengan mengklik berhenti berlangganan dari bagian bawah email kami atau menghubungi kami langsung untuk menghapus Anda dari daftar langganan kami. Kami akan menjaga informasi pribadi Anda agar akurat, dan kami memungkinkan Anda untuk memperbaiki atau mengubah informasi pribadi Anda melalui marketing@virtusindonesia.com.