Beberapa bulan lalu perusahaan penyedia solusi infrastruktur IT di Indonesia terserang ransomware.
Ransomware menyerang komputer salah satu staf Virtus yang bertanggungjawab dalam bidang digital marketing.
Direktur Virtus Technology Indonesia Christian Atmadjaja mengatakan "Ternyata Virtus saja mengalami ransomware. Yang sangat mengagetkan, satu komputer itu ke-lock," katanya di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Dalam layar perangkat tersebut terdapat pesan bahwa komputer ini terjangkit ransomware, sehingga seluruh data dalam komputer tidak dapat diakses. Virtus secara langsung memutus akses komputer tersebut untuk menghindari kehilangan data dan resiko lain.
Kerugian dari ransomware yang menyerang Virtus dinilai masih kecil. Data dari komputernya pun masih sedikit, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang signifikan. Sebagai distributor solusi keamanan informasi, Virtus menganjurkan bahwa ransomware tidak boleh dianggap enteng. Ransomware sangat mungkin dan merupakan ancaman yang nyata.
"Pengalaman yang kita ambil adalah digital marketing punya akses ke konten marketing kita, dan itu hal yang penting, untung tidak ke komputer lainnya," ujarnya.
Ransomware kini tidak hanya menyerang melalui website, namun juga di google play dan appstore sebagai penyedia aplikasi. Mengantisipasi hal tersebut terulang, Virtus memperketat keamanan digital perusahaannya.
"Kita ketatkan sekarang semua teknologi yang sudah kita miliki dan kita implementasikan ulang sampai ke end security," pungkasnya.