Surabaya, bisnisjatim.co -Virtus Technology Indonesia, penyedia solusi infrastruktur Tl dan anak perusahaan CTI Group, hari ini menyelenggarakan konferensi dan pameran di bidang Tl, Virtus Showcase 2017 di Hotel Wyndham, Surabaya (18/5). Di tahun kelima penyelenggaraannya, Virtus Showcase mengangkat tema “Reinventing Business in The Digital Age” untuk membahas bagaimana perusahaan dapat mendefinisikan kembali bisnis mereka agar mampu berkompetisi di era ekonomi digital saat ini.
Virtus Showcase menghadirkan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Joni Hermana yang menielaskan bagaimana kesiapan Surabaya menjadi kota melek digital dan Ketua lndonesia Security incident Response Team on internet Infrastructure (ld-SIRTII) Rudi Lumanto yang memaparkan situasi keamanan cyber indonesia terkini. Dalam sesi diskusi panel yang dimoderatori oleh CEO Awak Media indonesia, Okky Tri Hutomo, tiga panelis dari berbagai latar belakang industri bertemu untuk sharing success story maupun tantangan yang dialami organisasi tempat mereka bemaung selama proses transformasl digital berlangsung.
“Setiap negara tengah berlomba menjadi negara berbasis ekonomi digital, termasuk lndonesia yang ditargetkan meniadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai USD 130 miliar pada tahun 2020. Perusahaan dituntut untuk dapat bertransformasi meniadi bisnis yang memiliki tiga hal berikutz real time, inovatif dan gesit untuk mengambil bagian di ekonomi digital. Selain penerapan teknologi yang tepat, inovasi meniadi kunci kesuksesan dari proses ini. Para pemimpin bisnis hams mampu menginspirasi karyawan dalam menciptakan produk barn, merancang ulang proses dan strategi bisnis. Untuk itu, melalui Virtus Showcase ini, profesional bisnis yang hadir dapat belaiar dari para pembicara ahli tentang bagaimana bisnis dapat berinovasi untuk memanfaatkan peluang baru serta melindungi aset berharga dari potensi serangan cyber agar proses transformasi berialan aman,” ujar Erwin Kuncoro, Presiden Direktur Virtus.
Pertumbuhan bisnis dan transformasi digital tengah meniadi prioritas bisnis di tahun 2017 menurut survey Gartner terhadap 388 CEO di seluruh dunia‘. Gartner mencatat 56% CEO mengaku inovasi digital telah membantu mereka meningkatkan pendapatan bagi perusahaan, di mana 22% di antaranya tengah meniadikan digital sebagai inti dari bisnis mereka. Gartner berpendapat CEO berperan penting dalam perialanan transformasi digital perusahaan dan kerja sama antara CEO dan CIO sangatlah diperlukan. Riset serupa keluaran Forbes2 terhadap 400 pemimpin bisnis di dunia mengatakan 722 responden mengaku perusahaan mereka telah mengaiami peningkatan pangsa pasar dan 66% responden merasakan benefit di sisi inovasi produk.
“Ekonomi digital menciptakan sebuah dunia yang di dalamnya segaia sesuatu saiing terhubung, sehingga mengubah cara kita hidup dan bekerja. Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan beriombalomba melakukan transformasi digital, namun mereka masih terkendala oleh infrastruktur Ti yang kurang memadai seperti perangkat Tl yang belum terbaharui, kurangnya staf berkualitas, dan masaiah keamanan yang mengancam jaringan dan sistem Tl mereka. Dell EMC sebagai penyedia solusi Tl endto-end terdepan di dunia hadir sebagai mitra industri untuk memban’cu proses modemisasi infrastruktur Tl dengan menyediakan beragam solusi sekaligus menyederhanakan infrastruktur Tl, mempersingkat proses keria, serta mengurangi biaya dan waktu,” ujar Catherine Lian, Managing Director Deli EMC Indonesia.
“Keamanan informasi meniadi bagian penting dalam setiap inisiatif transformasi digital seiring dengan semakin tingginya iumlah perangkat yang terkoneksi ke sistem TI perusahaan. Riset Sophos menemukan bahwa pelaku kejahatan cyber di tahun 2017 akan semakin handal dalam menemukan celah keamanan di mana sebagian besar terdapat pada user. Hal ini perlu menjadi perhatian perusahaan untuk dapat mengedukasi karyawannya seiain dengan melindungi sistem Tl mereka dengan soiusi keamanan menyeluruh yang dapat mendeteksi sekaligus mencegah aktivitas mencurigakan yang terjadi di dalam ekosistem Ti milik perusahaan,” jelas Djuniarto Lukman, Country Manager Saphos lndonesia. (Jul_bj)