Adopsi AI menjadi kunci bagi bisnis yang ingin tetap kompetitif di era digital. Red Hat Enterprise Linux AI (RHEL AI) menjadi solusi inovatif yang menggabungkan stabilitas, keamanan, dan fleksibilitas dari Red Hat Enterprise Linux dengan kemampuan AI generatif terkini.
Dengan arsitektur yang dioptimalkan untuk workload AI, RHEL AI membantu perusahaan membangun, mengelola, dan menerapkan model AI dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu, RHEL AI didukung oleh Foundation Model Platform yang dikembangkan bersama mitra strategis seperti Lenovo, untuk memastikan performa tinggi dalam pemrosesan AI.
Mari kita bahas lebih dalam bagaimana RHEL AI bisa menjadi game-changer dalam dunia generatif AI?
Apa itu Red Hat Enterprise Linux (RHEL) AI?
Red Hat Enterprise Linux AI (RHEL AI) adalah platform inovatif dari Red Hat yang dirancang untuk mendukung pengembangan, penerapan, dan pengelolaan AI di lingkungan enterprise. RHEL AI menggabungkan keandalan dan keamanan Red Hat Enterprise Linux (RHEL) dengan kemampuan AI yang canggih, memungkinkan perusahaan untuk menjalankan beban kerja AI dengan lebih efisien, fleksibel, dan aman.
Sebagai platform yang stabil, aman, dan fleksibel untuk pengembangan Generatif AI dan Foundation Models di tingkat enterprise, RHEL didukung ekosistem AI yang luas, skalabilitas tinggi, dan keamanan terbaik untuk organisasi yang ingin memanfaatkan AI dalam meningkatkan inovasi dan efisiensi operasional.
Masalah yang Dapat Diselesaikan dengan RHEL AI
RHEL menjadi solusi yang dapat memudahkan proses pengembangan, pengelolaan, dan penerapan model AI di lingkungan enterprise. RHEL membantu perusahaan mengatasi berbagai tantangan dalam penerapan AI di lingkungan kerja. Berikut empat masalah utama yang dapat diselesaikan dengan RHEL AI:
- Kompleksitas pengelolaan infrastruktur AI
Hal ini terkait kerumitan konfigurasi hardware dan software pada infrastruktur AI. Selain itu model AI yang diterapkan di lingkungan hybrid dan multi-cloud sehingga menyulitkan pemantauan dan orkestrasi.
- Sulit mengoptimalkan performa AI dan ML
Pengolahan data dan pelatihan model AI membutuhkan komputasi intensif, sementara kinerja rendah karena optimasi software untuk hardware AI kurang optimal. Di sisi lain, beban kerja menjadi tidak efisien yang dapat memperlambat pelatihan dan inferensi model AI.
- Keamanan dan kepatuhan
Ancaman risiko keamanan dan kebocoran data, terutama saat menggunakan AI berbasis cloud membuat banyak perusahaan enggan mengadopsi AI. Perusahaan juga menghadapi tantangan dalam memenuhi regulasi industri, yang mengharuskan audit dan kepatuhan terhadap standar tertentu.
- Pengembangan dan deployment AI
Proses pengembangan AI kerap memakan waktu dan biaya tinggi karena adanya keterbatasan dalam akses ke model AI yang bisa langsung digunakan. Hal ini didorong meningkatnya kebutuhan terhadap tool MLOps yang dapat mendukung pengembangan dan deployment AI secara otomatis.
Manfaat RHEL AI untuk Bisnis
RHEL AI menjadi solusi terbaik untuk bisnis yang ingin mengadopsi AI secara lebih aman, efisien, dan skalabel. Dengan RHEL AI, bisnis dapat mempercepat inovasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan AI berjalan optimal. Berikut empat manfaat utama RHEL AI untuk bisnis.
Stabilitas dan Perfoma Optimal untuk Workload AI
Memanfaatkan kernel yang disesuaikan untuk menangani workload intensif AI, RHEL AI menawarkan kinerja yang dioptimalkan untuk AI dan ML. Didukung hardware andal yang optimal untuk infrastruktur berbasis prosesor x86, ARM, dan GPU sehingga dapat mengolah model AI besar dengan efisiensi tinggi sehingga dapat mendukung aplikasi berbasis foundation model AI dan deep learning.
Keamanan dan Kepatuhan Level Enterprise
Sebagai faktor kunci penerapan AI untuk bisnis, RHEL dilengkapi fitur keamanan mulai dari isolasi dan perlindungan data dengan security framework andal seperti SELinux dan container security, kepatuhan terhadap standar industri untuk memastikan bisnis memenuhi persyaratan keamanan dan regulasi, hingga update dan patching otomatis untuk mengurangi risiko kerentanan keamanan saat deployment AI.
Fleksibilitas dan Skalabilitas untuk Berbagai Kebutuhan Bisnis
RHEL AI didesain agar dapat berjalan di lingkungan on-premises, hybrid cloud, hingga multi-cloud dengan skalabilitas tinggi untuk berbagai kebutuhan bisnis, mulai dari analitik prediktif hingga otomatisasi berbasis AI. Solusi ini juga kompatibel dan terintegrasi dengan framework AI populer seperti PyTorch, TensorFlow, dan model generatif AI lainnya.
Efisiensi Operasional dan Biaya
RHEL AI dioptimalkan untuk mengurangi kompleksitas pengelolaan AI, sehingga tim AI dan developer dapat fokus pada inovasi. Kinerja lebih baik dan konsumsi sumber daya membantu perusahaan menghemat biaya operasional dan mengotomatiskan pipeline AI secara cepat dan efisien.
Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi Melalui Business Operations yang Efektif
RHEL AI vs RHEL Tanpa AI, Apa Saja Perbedaannya?
Red Hat Enterprise Linux (RHEL) telah lama menjadi standar industri untuk sistem operasi Linux yang andal, aman, dan terkelola dengan baik. Namun, dengan kemajuan teknologi AI, Red Hat kini menghadirkan RHEL AI, sebuah platform yang dirancang untuk mengoptimalkan workload AI dan ML. RHEL AI memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan RHEL tanpa AI, berikut poin-poin perbedaannya.
Aspek | RHEL AI | RHEL Tanpa AI |
Dukungan AI dan ML | Dirancang khusus untuk AI dan ML, termasuk model GenAI | Tidak memiliki optimasi khusus untuk AI, lebih fokus pada workload umum. |
Kompabilitas Hardware | Dioptimalkan untuk hardware AI/ML, termasuk GPU dan akselerator AI. | Kompatibel dengan berbagai hardware, tetapi tanpa optimasi khusus untuk akselerasi AI. |
Foundation Model & AI Tools | Dilengkapi foundation model platform, containerized AI stacks, dan integrasi OpenShift AI. | Tidak menyertakan tools AI bawaan, pengguna harus menginstal dan mengonfigurasi sendiri. |
Automasi & Manajemen Model AI | Mendukung AI model lifecycle management, termasuk training, deployment, dan inferencing dengan efisiensi tinggi. | Tidak memiliki fitur khusus untuk lifecycle AI model. |
Keamanan & Compliance untuk AI | Enhanced security untuk AI workload, termasuk selinux policies dan AI data governance. | Keamanan standar RHEL, tanpa fitur spesifik untuk melindungi mdoel AI dan dataset. |
Performa untuk Workload AI | Dioptimalkan untuk latensi rendah dan throughput tinggi dalam training dan inferencing AI. | Performa umum, tanpa tuning khusus untuk AI workload. |
Bagaimana Cara Kerja Red Hat Enterprise Linux AI
Dengan infrastruktur open-source yang fleksibel, pipeline AI yang otomatis, dan standar keamanan tinggi, RHEL AI menjadi pilihan ideal bagi perusahaan yang ingin mengadopsi AI generatif dalam skala besar. Berikut cara kerja RHEL.
- Fondasi Open-Source untuk AI Generatif
RHEL AI dibangun di atas Red Hat Enterprise Linux (RHEL) dan OpenShift, yang menyediakan lingkungan berbasis container untuk pengelolaan dan orkestrasi aplikasi AI. Pendekatan open source memungkinkan RHEL AI untuk mendukung berbagai framework AI seperti PyTorch, TensorFlow, dan Hugging Face. Memanfaatkan hardware AI-optimized dari mitra seperti Lenovo, yang mendukung GPU dan akselerator khusus untuk beban kerja AI. RHEL AI dapat menjaga fleksibilitas dalam deployment di cloud, on-premises, dan hybrid cloud.
- Pipeline AI yang Terintegrasi dan Efisien
RHEL AI menyediakan workflow berbasis container yang memungkinkan organisasi mengelola pipeline AI dari awal hingga akhir. Mulai dari proses pengembangan dan pelatihan model AI, RHEL AI memiliki lingkungan yang sudah dikonfigurasi untuk memudahkan data scientist membangun dan melatih model AI.
Dukungan untuk GPU dan akselerator hardware memastikan pelatihan model berjalan lebih cepat dan optimal. Kemampuan manajemen dan orkestrasi model AI dengan Red Hat OpenShift AI yang dapat mengelola lifecycle model secara efisien, dari eksperimen hingga produksi. Pipeline otomatis memungkinkan re-training model secara berkala untuk mempertahankan akurasi dan relevansi data.
Proses deployment dan inferensi model AI yang telah dilatih dapat di-deploye dalam container untuk diakses oleh aplikasi bisnis. RHEL AI memungkinkan inferensi AI secara real-time dengan optimasi performa berbasis hardware, termasuk akselerasi inferensi menggunakan GPU.
- Keamanan dan Compliance AI di Lingkungan Enterprise
Standar keamanan tinggi untuk memastikan data dan model AI tetap terlindungi berkat Security-Enhanced Linux (SELinux) dan Role-Based Access Control (RBAC) untuk mengontrol akses terhadap model AI. Update dan patching otomatis untuk mengurangi risiko eksploitasi keamanan. Hingga model transparency & auditability untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi industri.
- Dukungan untuk Foundation Model & Generative AI
Mendukung pengembangan dan tuning foundation model, yang memungkinkan organisasi menyesuaikan model AI generatif untuk kebutuhan spesifik mereka. Berkat kolaborasi dengan Lenovo AI Infrastructure memungkinkan optimasi performa pada hardware berbasis NVIDIA dan AMD, meningkatkan efisiensi pelatihan dan inferensi model. Dengan begitu, organisasi dapat memanfaatkan AI tanpa terkunci pada vendor tertentu, berkat ekosistem open-source yang fleksibel.
LLM dengan Open Source
Large Language Model (LLM) open source merupakan solusi AI yang memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan inovasi berbasis open source berkat kontrol penuh pengembangan model AI, tanpa khawatir ada ketergantungan pada vendor lock. Perusahaan dapat menyesuaikan model AI sesuai kebutuhan spesifik, meningkatkan transparansi, dan memastikan keamanan serta kepatuhan terhadap regulasi.
RHEL AI menjabarkan bahwa pendekatan open source dalam LLM sangat penting untuk membangun ekosistem AI yang fleksibel dan dapat diandalkan, termasuk database untuk melatih dan menyebarkan model AI. Integrasi dengan Red Hat OpenShift memungkinkan otomatisasi dalam skala besar untuk inferensi AI. RHEL AI juga memastikan bahwa model AI tetap berstandar industri dan mematuhi regulasi.
Sejumlah inovasi yang didorong oleh Red Hat mencakup pemanfaatan AI dalam pengelolaan infrastruktur AI, kolaborasi dengan ekosistem open source lainnya, hingga pengembangan model AI yang lebih efisien dan hemat biaya. Pendekatan Red Hat berfokus pada mendemokratisasi akses AI yang menekankan pada penggunaan model open source yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dari berbagai skala bisnis.
Keunggulan Utama Red Hat Enterprise Linus (RHEL) AI
RHEL AI menawarkan kombinasi stabilitas, keamanan tingkat tinggi, fleksibilitas open source, dan skalabilitas multi-cloud yang dapat menjadi solusi andal bagi perusahaan yang ingin mengadopsi AI dalam skala besar. Berikut lima keunggulan utama RHEL AI.
- Platform AI stabil dan andal untuk enterprise dengan kompatibilitas luas terhadap hardware dan software AI modern yang dapat dioptimalkan.
- Optimalisasi untuk foundation model dan Gen AI untuk pengembangan apliaksi AI yang lebih cerdas dan efisien. RHEL AI juga terintegtasi dengan Lenovo Foundation Model Platform yang dapat membantu perusahaan di berbagai industri mengembangkan AI skala besar secara lebih efisien.
- Keamanan dan kepatuhan di lingkungan AI berkat kontainerisasi dan isolasi workload AI, didukung update keamanan reguler dan sertifikasi industri dengan pendekatan “security by design” untuk memastikan pengolahan data AI secara aman dan sesuai regulasi.
- Fleksibilitas dan interoperabilitas dengan kerangka kerja AI open source, termasuk integrasi dengan berbagai hardware dan penyediaan tools pengelolaan AI berbasis container dan Kubernetes untuk kemudahan deployment dan scaling model AI.
- Skalabilitas dan performa tinggi untuk pemrosesan data besar dan model AI kompleks, mendukung lingkungan multi-cloud dan hybrid cloud untuk diterapkan di AI edge, on-premises, private cloud, hingga public cloud.
Fitur Unggulan RHEL AI
Untuk memperkuat kapabilitas AI bagi perusahaan, RHEL menghadirkan berbagai fitur unggulan sebagai berikut:
- Dukungan untuk LLM Granite 3.0 8b yang konvergen untuk bahasa alami non-Inggris dan mampu menghasilkan kode serta pemanggilan fungsi.
- Integrasi dengan Docling, sebuah proyek komunitas open source yang membantu mengonversi format dokumen umum seperti PDF menjadi format seperti Markdown dan JSON untuk memudahkan proses persiapan data pelatihan AI generatif dan aplikasi.
- Ekosistem Gen AI luas yang mendukung berbagai arsitektur chip akselerator seperti NVIDIA dan AMD untuk fleksibilitas lebih bagi pengguna dalam memilih hardware sesuai kebutuhan.
- Integrasi dengan platform foundation model untuk AI generatif untuk mendukung efisiensi pengembangan dan penerapan model AI di lingkungan perusahaan.
Pelajari Lebih Lanjut: Saatnya Perkuat Infrastruktur Next-Generation Anda dengan Red Hat Enterprise Linux (RHEL)
Pelajari Lebih Lanjut tentang RHEL AI di Virtus
Virtus Teknologi Indonesia (VTI) sebagai authorized partner Red Hat menyediakan solusi RHEL AI yang dapat memberikan fleksibilitas, efisiensi, dan mendukung keamanan serta kepatuhan pengembangan model AI bisnis Anda. Virtus sebagai bagian dari CTI Group, didukung tim IT yang profesional, berpengalaman dan bersertikat untuk memastikan implementasi RHEL AI tanpa risiko trial and error.
Saatnya mulai konsultasikan strategi implementasi AI untuk bisnis Anda dengan solusi terbaik dari Virtus. Hubungi kami sekarang dengan klik link berikut untuk memulai konsultasi dengan tim kami.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group