Kerja jarak jauh seperti WFH (Work From Home) dan WFA (Work From Anywhere) memang memudahkan. Faktanya, banyak perusahaan melaporkan lonjakan produktivitas. Namun, ada sisi gelapnya: risiko keamanan siber meningkat.
Menurut survei global Yubico, 45 persen pekerja pernah menjadi korban serangan siber, dengan 50 persen di antaranya terjadi saat WFH.
Banyak yang mengira bekerja dari rumah lebih aman, padahal perangkat pribadi dan jaringan yang tidak terlindungi justru menjadi celah empuk bagi hacker. Sayangnya, kesadaran baru muncul setelah serangan terjadi, bukan sebelumya sebagai langkah pencegahan.
Lantas, bagaimana cara tetap aman saat WFH? Apa langkah sederhana yang bisa mencegah data perusahaan jatuh ke tangan yang salah? Simak terus untuk mengungkap ancaman siber terbesar saat WFH dan solusi terbaik untuk mengatasinya.
WFH dan WFA: Nyaman, Tapi Apakah Aman?
WFH (work from home) dan WFA (work from anywhere) kini bukan lagi sekadar alternatif, tapi standar baru di dunia kerja. Banyak perusahaan beralih ke sistem ini karena terbukti meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dengan teknologi cloud dan digital tools, karyawan bisa tetap terhubung dan berkolaborasi dari mana saja, tanpa batasan ruang kantor. Hybrid work pun semakin populer, menggabungkan fleksibilitas kerja jarak jauh dengan kebutuhan tatap muka di kantor.
Tapi di balik kemudahannya, ada risiko yang sering diabaikan: keamanan siber. Koneksi Wi-Fi publik, perangkat pribadi tanpa perlindungan, hingga akses tak terkontrol jadi celah empuk bagi hacker.
Tantangan WFH: Nyaman, tapi Penuh Risiko?
WFH membuka celah keamanan yang sering luput dari perhatian. Perangkat pribadi tanpa proteksi memadai, jaringan Wi-Fi rumah yang rentan, serta koneksi publik yang tidak terenkripsi menjadi pintu masuk bagi hacker. Tanpa pengawasan ketat, perusahaan kesulitan memastikan keamanan akses ke sistem internal, sementara metode otentikasi yang lemah semakin memperbesar risiko kebocoran data.
Kurangnya kepatuhan terhadap standar keamanan, ditambah dengan rendahnya kesadaran karyawan terhadap ancaman siber, membuat WFH menjadi target empuk bagi serangan. Untuk itu, keamanan yang lebih ketat dan solusi terintegrasi menjadi kunci utama dalam menghadapi risiko ini.
Ancaman Siber Saat WFH yang Sering Terjadi
Jika perusahaan dan karyawan tidak mengambil langkah pencegahan, dampaknya bisa fatal—mulai dari kehilangan data hingga kerugian finansial yang besar. Lantas, apa saja ancaman siber yang paling sering terjadi saat WFH? Berikut beberapa risiko utama yang wajib diwaspadai.
Kebocoran Data yang Tidak Terkendali
Perangkat pribadi sering kali tidak memiliki perlindungan setara dengan sistem perusahaan. Tanpa enkripsi atau proteksi yang memadai, data penting bisa bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab. Hacker dapat mencuri informasi melalui malware, akses ilegal, atau kelalaian dalam berbagi file.
Serangan Ransomware yang Mengunci Akses
Ransomware mengenkripsi file penting dan meminta tebusan agar akses dikembalikan. Serangan ini biasanya terjadi melalui tautan phishing atau file berbahaya yang diklik tanpa disadari. Akibatnya, perusahaan bisa kehilangan data dan operasional terganggu.
Akses Ilegal ke Sistem Perusahaan
Tanpa perlindungan akses jaringan yang kuat, hacker bisa menyusup ke dalam sistem perusahaan. Metode brute force dan pencurian kredensial sering dimanfaatkan untuk mengeksploitasi koneksi yang tidak aman, membuka celah bagi akses data rahasia, sabotase, dan kebocoran informasi.
6 Cara Ampuh Melawan Ancaman Siber Saat WFH
Agar tetap aman saat WFH, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk melindungi perangkat, jaringan, dan akses ke sistem perusahaan. Berikut cara efektif untuk menghadapi ancaman siber saat bekerja dari rumah.
1. Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA) untuk Keamanan Akun
MFA menambahkan lapisan perlindungan ekstra dengan meminta verifikasi tambahan selain kata sandi. Dengan kode unik yang dikirim ke perangkat lain, hacker tidak bisa masuk meskipun memiliki kredensial login. Ini mengurangi risiko pencurian akun akibat phishing atau serangan brute force.
2. Hindari Penggunaan Wi-Fi Publik, Tanpa VPN
Wi-Fi publik rentan terhadap serangan man-in-the-middle yang memungkinkan hacker mencuri data yang dikirim atau diterima. VPN mengenkripsi traffic data, memastikan semua komunikasi tetap aman meskipun menggunakan jaringan yang tidak terlindungi.
3. Selalu Perbarui Perangkat dan Software Keamanan? Wajib!
Software yang tidak diperbarui sering menjadi celah bagi hacker untuk mengeksploitasi kerentanan. Pastikan sistem operasi, antivirus, dan aplikasi bisnis selalu dalam versi terbaru untuk mencegah serangan malware.
4. Hati-Hati dengan Email Masuk, Phishing Makin Canggih!
Phishing semakin sulit dikenali karena email dan pesan palsu kini dibuat menyerupai komunikasi resmi. Jangan pernah mengklik tautan atau membuka lampiran dari pengirim yang tidak dikenal tanpa memverifikasi keasliannya terlebih dahulu.
5. Terapkan Kebijakan Zero Trust untuk Mengontrol Akses
Zero Trust memastikan bahwa tidak ada pengguna atau perangkat yang otomatis dipercaya sebelum diverifikasi. Dengan kontrol akses berbasis identitas dan aktivitas, risiko penyusupan bisa dikurangi secara signifikan.
6. Gunakan Browser yang Dilengkapi Keamanan Tingkat Tinggi
Browser standar tidak memiliki perlindungan yang cukup terhadap ancaman siber. Gunakan browser yang memiliki fitur keamanan terintegrasi, seperti isolasi situs web dan pemblokiran akses tidak sah, untuk mengurangi risiko eksploitasi.
Untuk mengatasi ancaman siber saat WFH, diperlukan solusi yang mampu melindungi akses, perangkat, dan data tanpa menghambat produktivitas. Strategi konvensional seperti firewall dan VPN sering kali belum cukup menghadapi serangan yang semakin canggih.
Palo Alto Prisma Access Browser hadir sebagai solusi modern yang mengamankan setiap sesi kerja online dengan perlindungan tingkat tinggi, mencegah phishing, malware, dan kebocoran data tanpa perlu perangkat tambahan atau konfigurasi rumit.
Solusi Canggih, dengan Palo Alto Prisma Access Browser
Palo Alto Prisma Access Browser adalah solusi inovatif yang menghadirkan keamanan tingkat enterprise langsung ke browser, memungkinkan pekerja WFH mengakses aplikasi bisnis tanpa risiko keamanan. Dirancang untuk mengatasi celah keamanan pada perangkat pribadi dan unmanaged devices, solusi ini menggabungkan proteksi Zero Trust Network Access (ZTNA 2.0) dengan AI-powered threat prevention, memastikan akses aman ke SaaS dan aplikasi sensitif.
Cara Palo Alto Prisma Access Browser Menangkal Ancaman Siber Saat WFH
Keamanan WFH menuntut perlindungan lebih dari sekadar firewall dan VPN. Serangan berbasis browser, eksploitasi kredensial, dan akses ilegal ke aplikasi bisnis terus meningkat. Berikut cara solusi ini mengamankan akses digital perusahaan.
Zero Trust untuk Keamanan Unmanaged Devices
Prisma Access Browser menerapkan Zero Trust Network Access (ZTNA 2.0) untuk memastikan hanya perangkat dan pengguna yang tervalidasi dapat mengakses aplikasi perusahaan. Dengan Continuous Trust Verification, sistem ini memeriksa postur keamanan perangkat setiap 90 detik untuk mencegah akses ilegal.
Pencegahan Ancaman Berbasis AI
Ditenagai AI, Prisma Access Browser secara otomatis mendeteksi dan memblokir lebih dari 1,5 juta serangan siber setiap hari. Advanced Threat Prevention dan DNS Security melindungi pengguna dari malware, phishing, dan eksploitasi web tanpa memerlukan software tambahan.
Perlindungan Data dengan Browser-Based DLP
Prisma Access Browser mengamankan data dengan Data Loss Prevention (DLP) berbasis browser, mengontrol pembagian informasi dan mencegah kebocoran. Enkripsi berbasis user identity dan aplikasi memastikan data tidak dapat ditransfer ke akun atau penyimpanan yang tidak sah.
Akses Cepat dan Seamless tanpa Software Tambahan
Berbeda dari solusi tradisional seperti VPN atau VDI, Prisma Access Browser memberikan akses instan ke aplikasi perusahaan tanpa instalasi tambahan. Teknologi ini memastikan keamanan tanpa mengorbankan performa atau pengalaman pengguna.
Keuntungan Menggunakan Palo Alto Prisma Access Browser
Palo Alto Prisma Access Browser hadir sebagai solusi yang mengurangi kompleksitas, menekan biaya, dan memastikan keamanan menyeluruh. Berikut keuntungan utama yang ditawarkan.
Hemat 85% dengan Eliminasi Pengiriman Laptop
Perusahaan sering mengirimkan laptop korporat untuk memastikan keamanan pekerja jarak jauh, namun metode ini mahal dan tidak efisien. Prisma Access Browser menggantikan kebutuhan ini dengan Zero Trust security langsung di perangkat pribadi, menghemat hingga 85 persen biaya pengadaan dan logistik tanpa mengorbankan keamanan.
Pangkas TCO hingga 79% Dibandingkan VDI
VDI sering digunakan untuk akses aman, tetapi mahal dan kompleks dalam operasional. Prisma Access Browser menawarkan solusi cloud-native yang lebih ringan, dengan provisioning instan dan pengelolaan terpusat, sehingga mengurangi total cost of ownership (TCO) hingga 79 persen tanpa mengorbankan performa atau proteksi.
Keamanan Maksimal dengan Proteksi 100% di Semua Perangkat
Unmanaged devices sering menjadi celah serangan siber. Dengan Zero Trust Network Access (ZTNA 2.0) dan Continuous Trust Verification, Prisma Access Browser memastikan semua perangkat—baik managed maupun unmanaged—terlindungi sepenuhnya, mencegah akses tidak sah dan menjaga keamanan data perusahaan.
Keamanan Adaptif dengan Prisma Access Browser
Prisma Access Browser menghadirkan perlindungan optimal untuk berbagai skenario kerja modern. Bagi kontraktor eksternal, solusi ini memastikan akses yang aman dan terkendali ke sistem perusahaan tanpa memperbesar risiko jaringan.
Untuk pengguna BYOD (Bring Your Own Device), solusi ini menjaga akses ke aplikasi bisnis tetap aman tanpa memerlukan endpoint management yang kompleks, memberikan keseimbangan antara fleksibilitas dan kepatuhan.
Sementara itu, untuk aplikasi web sensitif, solusi ini melindungi dari ancaman internal maupun eksternal tanpa mengganggu fungsionalitas, memastikan data dan sistem tetap aman di semua perangkat.
Pelajari Juga: Traditional Firewall VS Next-Generation Firewall (NGFW), Mana Lebih Baik untuk Bisnis Anda?
Perkuat Keamanan, Dapatkan Reward Eksklusif dari Virtus
Virtus Technology Indonesia (VTI) menghadirkan promo Level Up with Speed bagi mitra yang ingin mempercepat implementasi solusi keamanan Palo Alto Networks. Berlaku sepanjang 2025, promo ini memberikan hadiah eksklusif untuk setiap tahapan yang diselesaikan dalam proses konsultasi dan transaksi solusi Speedboat Palo Alto Networks.
Program ini terdiri dari tiga tahap hadiah kumulatif: IDR 500,000 untuk meeting dengan tim VTI dan pelanggan, IDR 1,500,000 setelah POC atau registrasi kesepakatan, serta IDR 2,500,000 saat transaksi selesai dan solusi dikirimkan. Dengan menyelesaikan semua tahap, mitra bisa mengklaim seluruh insentif.
Sebagai bagian dari CTI Group, VTI siap membantu perusahaan meningkatkan keamanan siber dengan solusi terbaik dari Palo Alto Networks. Hubungi tim Virtus sekarang untuk mendapatkan konsultasi, free trial, atau demo eksklusif solusi Palo Alto!
Author: Danurdhara Suluh Prasasta
CTI Group Content Writer