Ingin Tahu Cara Cegah Cyber Crime? Anda Harus Punya 10 Cybersecurity Skills Ini

Cybersecurity kini menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan seiring ancaman serangan cyber atau siber terus bertambah. Semakin meningkatnya ancaman ini juga tak lepas dari teknologi-teknologi baru yang mengekspos bisnis terhadap risiko berbahaya. 

Menurut Statista, 2021 menjadi tahun terburuk di mana banyak perusahaan mengaku mengalami kasus cybercrime seperti kebocoran data yang berdampak pada finansial dan reputasi bisnis. Bahkan, pada 2022, kerugian finansial yang dialami perusahaan-perusahaan yang menjadi korban serangan siber meningkat ke angka US$4,35 juta

Tak peduli ukuran bisnis, entah itu besar atau kecil, mereka tidak akan bisa kebal dengan serangan siber jika tak memiliki cybersecurity skills dan mengembangkannya dengan baik. Karenanya, artikel ini akan membahas sejauh mana dampak serangan siber di Indonesia, serta 10 cara yang juga menjadi "skill" yang wajib dimiliki  karyawan dalam memitigasi ancaman tersebut.

Separah Apa Serangan Siber di Indonesia?

Menurut laporan National Cyber Security Index (NCSI), indeks keamanan siber di Indonesia berada pada peringkat 84 dengan 38,96 poin. 

Meski ada di peringkat 84, landscape serangan siber di Tanah Air nyatanya bisa dibilang cukup berisiko dan berbahaya. Berdasarkan data Public Monthly Report on Cybersecurity Monitoring Result of August 2022dari National Cyber and Crypto Agency (NCCA), ada lebih dari 40 juta anomali trafik serangan siber danlebih dari 140 situs web yang diretas yang terjadi di Indonesia.

Dengan situasi yang ada, bisnis di Indonesia perlu mengambil langkah serius untuk mengantisipasi serangan siber. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan cybersecurity skill dan memahami cara apa saja yang dilakukan untuk mencegah risiko-risiko keamanan yang akan terjadi.

10 Skills untuk Cegah Perusahaan dari Serangan Siber

Pencegahan dari Serangan Siber

Setidaknya, ada 10 "best practice" yang membutuhkan skills dan pemahaman karyawan untuk menerapkan langkah keamanan siber yang optimal. Menurut ThriveDX, ada 10 cara yang dimaksud. Ulasan lengkapnya sebagai berikut.

1. Harus Bisa Gunakan Multi-Factor Authentication

Multi-Factor Authentication (MFA) atau Two-Factor Authentication (2FA) menjadi cara yang simpel tetapi sangat efektif untuk memperkuat keamanan siber. Sekali pun jika ada hacker yang bisa memprediksi password pengguna (seperti lewat serangan brute force) atau mendapatkan password lewat serangan phishing/malware, MFA akan memberikan lapisan keamanan tambahan untuk mencegah mereka mengakses sistem.

Kebanyakan MFA memanfaatkan smartphone sebagai alat kedua untuk otentikasi. Tak jarang email juga dijadikan opsi, meski pilihan ini masih dianggap kurang aman. Dalam autentikasi, MFA menggunakan informasi yang hanya diketahui pengguna, seperti PIN, pattern atau password tambahan. MFA juga memungkinkan otentikasi lewat biometric seperti scan wajah atau sidik jari.

Menurut Microsoft, MFA mampu memblokir 99,9 persen serangan siber otomatis dalam sistem. Dengan demikian, MFA menjadi tool yang harus bisa Anda kuasai untuk mencegah serangan siber.

2. Penerapan Password yang Aman

Sudah tak mengagetkan jika kebanyakan serangan siber menargetkan password. Bahkan, masih banyak orang yang menggunakan kombinasi password yang mudah ditebak seperti "abc123", "11111", "Admin" atau "Qwerty" dalam akun mereka.  Menurut badan National Cyber Security Centre (NCSC), lebih dari 23 juta korban serangan siber mengaku masih menggunakan password dengan kombinasi angka "123456".

Karenanya, Anda kini harus bisa mendefinikasikan kebijakan password yang aman, dengan mengharuskan batas minimum penggunaan karakter password, penggunaan simbol dan angka dalam password, serta mengubah password secara rutin.

3. Cybersecurity Awareness Training

Masih banyak karyawan perusahaan yang tidak aware dengan serangan siber yang bisa "diam-diam" masuk ke sistem atau bahkan email mereka. Kasus email phishing menjadi salah satunya. Email ini banyak menelan korban karena berpura-pura menjadi email sungguhan yang dibuat seolah-seolah dikirim dari pengguna asli. Di dalam email tersebut, jika pengguna mengeklik link yang diberikan, mereka akan menjadi korban phishingdengan data-data yang bisa dicuri.

Di sinilah perusahaan harus mengadakan cybersecurity awareness training untuk memberikan karyawan mereka pemahaman lebih mendalam terkait ancaman serangan siber seperti phishing, social engineering, dan insider threats.

4. Pemantauan Insider Threats

Insider threats adalah jenis serangan siber di mana pelakunya ada di dalam perusahaan dan bisa berisiko serius terhadap keamanan bisnis. Namun perlu dicatat, insider threats biasanya bersifat tidak sengaja atau pelakunya tidak memiliki pemahaman cybersecurity yang luas sehingga menjadi korban juga.

Anda harus bisa memantau risiko terjadinya insider threats dengan salah satu cara lewat secure access pointsdan menerapkan rekam audit untuk mengecek potensi kebocoran data.

5. Pastikan Update dan Patch Tepat Waktu

Hacker biasanya mengeksploitasi kerentanan pada sistem IT yang tidak di-update. Maka dari itu, pastikan untuk mengecek update sistem secara rutin, dan luangkan waktu untuk menginstal seluruh update saat mereka tersedia. Pastikan juga kebijakan IT Anda mengimbau karyawan untuk tidak menunda patch management. 

6. Harus Bisa Terapkan Identity and Access Management (IAM) 

Menerapkan Identity and Access Management (IAM) sangat penting untuk memastikan langkah keamanan siber yang optimal bagi seluruh perusahaan. Sesuai namanya, IAM memastikan hanya orang-orang tertentu yang memiliki akses ke informasi sensitif perusahaan.

Oleh sebab itu, Anda harus bisa memiliki kemampuan menerapkan IAM yang baik dengan tiga langkah: identifikasi pengguna, autentikasi pengguna, dan otorisasi pengguna saat mengakses informasi.

7. Bisa Terapkan Pendekatan Risiko Keamanan

Setiap perusahaan pasti punya risiko keamanan yang berbeda-beda. Karenanya, fokus pada kepatuhan atau sekadar memenuhi standar keamanan industri saja tidaklah cukup.

Anda harus bisa mengetahui apa saja risiko-risiko keamanan siber yang ada di perusahaan. Lakukan risk assessment untuk mempelajari eksposur yang ada. Identifikasi pula aset paling penting Anda yang paling rentan terhadap ancaman siber. 

Selain itu, Anda juga setidaknya harus memahami apa saja teknik hacking terbaru yang bisa saja terjadi di dalam perusahaan Anda. Dengan demikian, jika kejadian yang tak diinginkan berlangsung, Anda sudah memiliki perencanaan yang matang dengan strategi mitigasi yang sempurna.

8. Training by Doing untuk Skill Pertahankan dalam Perilaku Keamanan dan Peran Individu

Menambah ilmu baru terkait cybersecurity tentu dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi Anda untuk memahami berbagai jenis situasi serangan siber. Salah satunya adalah dengan training by doing, di mana Anda memanfaatkan situasi yang berpotensi berisiko untuk mempelajari pola serangan siber. Dengan demikian, Anda dapat memiliki mindset layaknya seorang hacker serta memprioritaskan apa saja kerentanan yang sedang berlangsung.

9. Gunakan Managed Service Provider (MSP)

Human error menjadi salah satu hal yang tak bisa dihindari jika perusahaan menerapkan cybersecurity skillsecara maksimal sekali pun.

Namun, dengan menggunakan Managed Service Provider (MSP), perusahaan dapat memanfaatkan sekumpulan layanan keamanan yang lengkap jika ada kasus human error terjadi seperti perangkat yang hilang.

MSP akan menawarkan berbagai layanan, salah satunya dalam kasus ini adalah Mobile Device Management untuk mencari lokasi perangkat yang hilang, atau menghapus data di dalam perangkat tersebut.

10. Tingkatkan Ketahanan Siber dan Backup Policy

Kemampuan untuk memulihkan data dengan cepat menjadi salah satu faktor penentu ketahanan siber. Apalagi, masih banyak perusahaan yang tidak mem-back up data mereka sehingga tidak dapat memastikan integritas, kerahasiaan dan ketersediaan data. Karenanya, penting bagi Anda untuk terus meningkatkan ketahanan siber untuk bisa melakukan backup data di sistem secara rutin.

Tingkatkan Skill dengan Cybersecurity Training dari ThriveDX

 Cybersecurity Training dari ThriveDX

Menerapkan sepuluh skill di atas memang belum menjadi jaminan bahwa bisnis Anda bebas dari ancaman serangan siber. Namun setidaknya, skill-skill tersebut bisa ditingkatkan lebih maksimal dengan mengikuti cybersecurity training dari ThriveDX.

ThriveDX menawarkan metode pembelajaran berkelanjutan di mana Anda akan diberikan akses ke serangkaian training keamanan siber terbaik, termasuk informasi dan teknologi baru yang dapat membantu bisnis Anda menghindari serangan siber.

Selain training, ThriveDX juga menawarkan program Managed Services yang dapat membantu perusahaan mengelola strategi keamanan siber mereka lebih efektif untuk terhindar dari serangan spear phising atau whaling, berikut dengan penetration pesting, content whitelabeling dan setup di on-premise serta maintenanceyang dilakukan secara remote.

Keuntungan Ikut ThriveDX Cybersecurity Awareness Training

Dengan mendaftarkan diri ke cybersecurity awareness training dari ThriveDX, Anda akan mendapatkan beberapa keuntungan sebagai berikut.

Training Disesuaikan Kebutuhan dan Skill

Satu training saja tentu tidaklah cukup untuk meng-cover kebutuhan dan pemahaman terkait keamanan siber. Dengan demikian, ThriveDX menyesuaikan solusinya untuk bisnis dan industri yang tepat. Non teknis untuk divisi marketing dan finance, cybersecurity untuk IT dan SOC, diikuti dengan training khusus untuk developerdan engineers, jajaran eksekutif dan C-level, dan lainnya.

Sederhanakan Proses Keamanan

ThriveDX menyederhanakan proses mengamankan bisnis dan karyawannya dalam satu tempat. Solusi dan training yang ditawarkan mengatasi kebutuhan untuk kasus seperti cyber awareness terkait phishing, application security training, serta skill building untuk teknologi canggih.

Baca Juga: Kenali Tantangan dan Lika-liku Hybrid Cloud Security

 

Dapatkan Cybersecurity Training ThriveDX dari Virtus

Saatnya level up cybersecurity skill Anda dengan mengikuti cybersecurity training ThriveDX dari Virtus. Virtus sebagai value-added distributor resmi ThriveDX akan membantu bisnis Anda memanfaatkan produk yang ditawarkan mulai dari tahap konsultasi, migrasi, implementasi, hingga maintenance. Tim IT profesional dan tersertifikasi Virtus akan membantu mengatasi isu teknis selama 24/7. Klik di sini untuk dapatkan informasi lebih detail terkait ThriveDX. Link: 

 

Jeko Iqbal Reza
Content Writer CTI Group

***

Share to:

VIRTUS PARTNER ACADEMY

Program benefit terbaru Virtus untuk Mitra Bisnis. Virtus Partner Academy adalah kursus pelatihan IT online dengan kurikulum lengkap yang dapat diakses kapan saja dan dari mana saja.

BELANJA LEBIH, DAPATKAN LEBIH

PROGRAM INSENTIF VIRTUS

untuk Mitra Bisnis

Privacy Policy

PT Virtus Technology Indonesia (“VTI” atau “kami”) sangat berkomitmen untuk memastikan bahwa privasi Anda dilindungi sebagai hal yang sangat penting bagi kami. Pada https://www.virtusindonesia.com/, kami akan mengatur penggunaan Anda terhadap situs web ini, termasuk semua halaman di dalamnya (secara kolektif disebut sebagai “Situs Web ini” di bawah ini), kami ingin berkontribusi untuk menyediakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi pengunjung.Berikut adalah ketentuan kebijakan privasi (“Kebijakan Privasi”) antara Anda (“Anda” atau “Anda”) dan VTI. Dengan mengakses situs web ini, Anda mengakui bahwa Anda telah membaca, memahami, dan setuju untuk terikat oleh Kebijakan Privasi ini.
Penggunaan Layanan Langganan oleh VTI dan Pelanggan Kami
Ketika Anda meminta informasi dari VTI dan memberikan informasi yang secara pribadi mengidentifikasi Anda atau memungkinkan kami menghubungi Anda, Anda setuju untuk mengungkapkan informasi tersebut kepada kami. VTI dapat mengungkap informasi tersebut hanya untuk keperluan pemasaran, promosi, dan aktivitas semata-mata untuk kepentingan VTI dan Situs Web.
Pengumpulan Informasi
Anda bebas menjelajahi Situs Web tanpa memberikan informasi pribadi tentang diri Anda. Ketika Anda mengunjungi Situs Web atau mendaftar untuk layanan langganan, kami menyediakan beberapa informasi navigasional agar Anda mengisi informasi pribadi Anda untuk mengakses beberapa konten yang kami tawarkan. VTI dapat mengumpulkan data pribadi Anda seperti nama, alamat email, nama perusahaan, nomor telepon, dan informasi lainnya tentang diri Anda atau bisnis Anda. Kami mengumpulkan data Anda secara online dan offline. VTI mengumpulkan data Anda secara online menggunakan fitur media sosial, pemasaran melalui email, situs web, dan teknologi cookies. Kami mungkin mengumpulkan data Anda offline dalam acara seperti konferensi, pertemuan, lokakarya, dll. Namun, kami tidak akan menggunakan atau mengungkap informasi tersebut kepada pihak ketiga atau mengirim email yang tidak diminta ke alamat yang kami kumpulkan, tanpa izin eksplisit Anda. Kami memastikan bahwa identitas pribadi Anda hanya akan digunakan sesuai dengan Kebijakan Privasi ini.
Cara VTI Menggunakan Informasi yang Dikumpulkan
VTI menggunakan informasi yang dikumpulkan hanya sesuai dengan kebijakan privasi ini. Pelanggan yang berlangganan layanan langganan kami diwajibkan melalui perjanjian dengan mereka untuk mematuhi Kebijakan Privasi ini.
Selain penggunaan informasi Anda, kami dapat menggunakan informasi pribadi Anda untuk:
Meningkatkan pengalaman penjelajahan Anda dengan mempersonalisasi situs web dan meningkatkan layanan langganan.
Mengirim informasi tentang VTI.
Mempromosikan layanan kami kepada Anda dan berbagi konten promosi dan informatif dengan Anda sesuai dengan preferensi komunikasi Anda. Mengirim informasi kepada Anda mengenai perubahan pada ketentuan layanan pelanggan kami, Kebijakan Privasi (termasuk kebijakan cookie), atau perjanjian hukum lainnya.
Teknologi Cookies
Cookies adalah potongan kecil data yang situs web transfer ke hard drive komputer pengguna ketika pengguna mengunjungi situs web. Cookies dapat mencatat preferensi Anda saat mengunjungi situs tertentu dan memberikan keuntungan mengidentifikasi minat pengunjung kami untuk analisis statistik situs kami. Informasi ini dapat memungkinkan kami untuk meningkatkan konten, memodifikasi, dan membuat situs kami lebih ramah pengguna. Cookies digunakan untuk beberapa alasan seperti alasan teknis agar situs web kami beroperasi. Cookies juga memungkinkan kami untuk melacak dan mengarahkan minat pengguna kami untuk meningkatkan pengalaman situs web dan layanan langganan kami. Data ini digunakan untuk memberikan konten dan promosi yang disesuaikan dalam VTI kepada pelanggan yang memiliki minat pada subjek tertentu.Anda memiliki hak untuk memutuskan apakah menerima atau menolak cookies. Anda dapat mengedit preferensi cookies Anda pada pengaturan browser. Jika Anda memilih untuk menolak cookies, Anda masih dapat menggunakan situs web kami meskipun akses Anda ke beberapa fungsi dan area situs web kami mungkin dibatasi.Situs Web ini juga dapat menampilkan iklan dari pihak ketiga yang berisi tautan ke situs web lain yang menarik. Setelah Anda menggunakan tautan ini untuk meninggalkan situs kami, harap dicatat bahwa kami tidak memiliki kendali atas situs tersebut. VTI tidak dapat bertanggung jawab atas perlindungan dan privasi informasi apa pun yang Anda berikan saat mengunjungi situs web tersebut, dan Kebijakan Privasi ini tidak mengatur situs web tersebut.
Kendalikan Data Pribadi Anda
VTI memberikan kontrol kepada Anda untuk mengelola data pribadi Anda. Anda dapat meminta akses, koreksi, pembaruan, atau penghapusan informasi pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan dari aktivitas pemasaran kami dengan mengklik berhenti berlangganan dari bagian bawah email kami atau menghubungi kami langsung untuk menghapus Anda dari daftar langganan kami. Kami akan menjaga informasi pribadi Anda agar akurat, dan kami memungkinkan Anda untuk memperbaiki atau mengubah informasi pribadi Anda melalui marketing@virtusindonesia.com.