Setiap tahun, serangan siber semakin merugikan dunia bisnis. Tahun ini saja, biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi kebocoran data akibat serangan siber mencapai US$4.88 juta per insiden menurut laporan IBM. 14 persen dari kasus kebocoran tersebut melibatkan eksploitasi kerentanan, seperti yang dilansir dari Verizon Business. Artinya, masih banyak perusahaan yang gagal mengidentifikasi kerentanannya sehingga hacker bisa dengan mudah menyerang.
Kenyataan ini membuat vulnerability assessment menjadi semakin penting untuk diterapkan dalam bisnis. Dengan melakukan vulnerability assessment secara rutin, perusahaan dan organisasi bisa mengidentifikasi potensi kerentanan lebih efektif untuk meminimalisir serangan dan melindungi aset digitalnya.
Lantas, apa yang dimaksud dengan vulnerability assessment dan apa solusi terbaiknya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu Kerentanan dan Vulnerability Assessment?
Kerentanan (vulnerability) merupakan kelemahan atau “lubang” pada hardware maupun software yang bisa menjadi celah bagi hacker untuk memperoleh akses ke data dan informasi Anda. Biasanya, kerentanan bisa diperbaiki dengan patching atau perbaikan miskonfigurasi.
Vulnerability assessment adalah sebuah metode untuk menilai kerentanan dalam sistem komputasi, dengan cara mencari, menganalisis, dan memitigasi kelemahan. Langkah ini bisa meminimalisir hacker untuk menyerang dan mendapatkan akses ke dalam sistem serat perangkat Anda.
Ada beberapa jenis vulnerability assessment, di antaranya:
- Penilaian Server: Menilai kerentanan pada server penting yang mungkin rentan terhadap serangan
- Penilaian Jaringan dan Sumber Daya: Untuk mencegah hacker mengakses jaringan pribadi atau publik, serta sumber data yang bisa diakses melalui jaringan
- Penilaian Database: Menilai kerentanan dan konfigurasi pada database
- Pemindaian Aplikasi: Identifikasi kerentanan keamanan pada aplikasi web dan kode sumbernya
5 Jenis Kerentanan pada Aplikasi Web
Menurut dokumen yang dirilis Open Web Application Security Project (OWASP), terdapat beberapa risiko keamanan pada aplikasi web. Berikut adalah lima di antaranya.
1. Rusaknya Kontrol Akses
94 persen aplikasi yang dinilai ternyata memiliki kontrol akses yang rusak. Hal ini paling sering terjadi pada aplikasi dibanding kejadian lainnya.
2. Kegagalan Kriptografi
Kegagalan kriptografi sering mengakibatkan bocornya data sensitif dan kerusakan sistem.
3. Serangan Injeksi
Injeksi file berbahaya seperti Cross-Site Scripting (XSS) juga sering terjadi pada aplikasi.
4. Desain yang Tidak Aman
Sistem yang sejak awal dirancang dengan keamanan tingkat rendah.
5. Kesalahan Konfigurasi Keamanan
Setelah diteliti, sebanyak 90 persen aplikasi memiliki kesalahan konfigurasi yang disebabkan oleh peningkatan jumlah software yang bisa dikonfigurasi.
Risiko keamanan di atas bisa terjadi jika perusahaan tidak melakukan assessment secara menyeluruh. Pelajari gaya penilaian kerentanan yang berbeda-beda di bawah ini.
4 Jenis Gaya Penilaian Kerentanan
Hasil penelitian Tenable Research dalam laporan Cyber Defender Strategies menunjukkan terdapat empat jenis gaya penilaian kerentanan yang paling umum dilakukan perusahaan atau organisasi. Berikut adalah penjelasannya.
1. Minimalist
Penilaian dilakukan seminimal mungkin, sebatas pada aset tertentu. Namun, risiko serangannya bisa lebih tinggi.
2. Surveyor
Surveyor menilai kerentanan lebih sering dengan cakupan yang lebih luas dari minimalist, tapi tidak menggunakan autentikasi sehingga level keamanannya ada di tingkat rendah ke menengah.
3. Investigator
Investigator menilai dengan strategi yang solid, menggunakan autentikasi dan penentuan prioritas aset serta template scan yang ditargetkan.
4. Diligent
Hanya lima persen perusahaan yang ada di taraf ini, yaitu mereka yang memiliki visibilitas hampir berkelanjutan pada semua aset mereka, dengan rutin menilai kerentanan yang ditargetkan ke seluruh aset.
6 Keuntungan Melakukan Vulnerability Assessment
Dengan melakukan gaya penilaian kerentanan yang lebih ketat dan rutin, Anda bisa mencegah sistem perusahaan Anda dari serangan siber. Berikut adalah enam manfaat yang bisa Anda peroleh.
1. Menemukan Kerentanan
Anda bisa menemukan kerentanan mulai dari kekurangan pada software, patch yang hilang, malware, serta miskonfigurasi lebih dini dibanding attacker.
2. Memetakan Aset Anda
Visibilitas terhadap aset yang lebih jelas membantu Anda dalam memetakan seluruh serangan yang terjadi.
3. Menjaga Inventaris Aset Terkini
Anda bisa membuat inventaris seluruh aset yang Anda miliki, bahkan aset yang hanya sesekali terhubung ke jaringan Anda.
4. Mengetahui Potensi Ancaman
Dengan vulnerability assessment, Anda bisa mengetahui potensi ancaman siber dan bisa mengambil keputusan untuk mengamankan serta mengurangi risiko dampaknya.
5. Mengaudit Patching
Pelaporan penilaian kerentanan membantu Anda mengelola rencana patch lebih baik, termasuk insight pada setiap perubahan konfigurasi.
6. Laporkan Hasil Penilaian Lebih Jelas
Hasil penilaian kerentanan bisa memudahkan Anda untuk memberi gambaran pada stakeholder dan customer.
Seluruh manfaat di atas tidak bisa Anda dapatkan tanpa penggunaan alat yang komprehensif dan efektif dalam mengidentifikasi dan mengelola kerentanan, seperti vulnerability assessment tool dari Tenable.
Baca Juga: Threat Detection and Response Tak Cukup Adang Serangan Siber, Coba Strategi Ini
Vulnerability Assessment Tool dari Tenable
Tenable One merupakan Exposure Management Platform yang memungkinkan Anda melihat seluruh potensi serangan, dengan fokus pada pencegahan dan mengkomunikasikan risiko ancaman tersebut. Platform ini menggabungkan berbagai tools untuk mendeteksi dan mengelola kerentanan pada sistem yang Anda miliki.
Melalui alat vulnerability assessment Tenable yang komprehensif dan efektif, Anda bisa mengurangi risiko terburuk menggunakan fitur-fiturnya yang kuat dan fleksibel.
Keunggulan Tenable
Berikut adalah beberapa keunggulan dari penggunaan solusi Tenable:
- Identifikasi yang Cepat dan Akurat: Identifikasi kerentanan dalam sistem dengan cepat dan sediakan informasi perbaikan yang akurat
- Kurangi Risiko Keamanan: Identifikasi dan perbaikan kerentanan sebelum eksploitasi terjadi, untuk kurangi risiko serangan siber
- Patuh pada Regulasi: Bantu bisnis mematuhi standar keamanan siber yang berlaku seperti GDPR, HIPAA, PCI-DSS, dan lainnya
- Efisiensikan Kegiatan Operasional: Scanning dan pelaporan otomatis sehingga tim keamanan bisa fokus pada tugas penting lainnya
Fitur Utama Tenable One
Berikut adalah fitur-fitur andalan Tenable yang bisa membantu Anda untuk melakukan vulnerability assessment:
- Pemindaian Kerentanan: Temukan dan identifikasi kerentanan dalam sistem, aplikasi, jaringan, serta memberikan detail deskripsi, tingkat kerentanan, dan cara memitigasinya
- Manajemen Risiko: Ukur dan evaluasi risiko dari kerentanan berdasarkan tingkat risiko terhadap perusahaan
- Laporan dan Dashboard: Sediakan laporan melalui dashboard interaktif yang mudah dipahami untuk memantau status keamanan, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda
- Integrasi dengan Tools Lain: Integrasikan dengan alat keamanan lain seperti SIEM, alat manajemen patch, dan platform orkestrasi keamanan
Dapatkan Solusi Vulnerability Assessment Hanya di Virtus
Segera gunakan solusi vulnerability assessment dari Tenable agar terhindar dari kerugian bisnis yang signifikan. Tim profesional yang berpengalaman dan bersertifikat Virtus Technology Indonesia (VTI) akan membantu Anda mengimplementasikan solusi Tenable, mulai dari tahap konsultasi, maintenance, hingga after–sales support agar terhindar dari trial dan error.
Konsultasikan sekarang dengan tim Virtus melalui link berikut.
Penulis: Anggita Olivia Herman – Content Writer CTI Group