Sepanjang 2023, ancaman serangan siber di Indonesia semakin kompleks. Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terdapat 361 juta anomali traffic atau serangan siber dalam negeri dari 1 Januari hingga 26 Oktober 2023. Tiga jenis serangan utama mencakup malware (42,79 persen), trojan activity (35,40 persen), dan information leak (9,35 persen).
Dampak serangan siber tidak hanya berhenti pada jumlah insiden, tetapi juga membawa potensi kerugian signifikan seperti kehilangan reputasi, penurunan keuangan, pencurian Hak Kekayaan Intelektual, dan merosotnya kepercayaan publik. Lantas, bagaimana prediksi perkembangan serangan siber di tahun mendatang dan strategi apa yang dapat diadopsi untuk menghadapinya? Temukan penjelasannya dalam arikel berikut ini.
Bagaimana Prediksi Perkembangan Serangan Siber di Tahun Mendatang?
Trellix Advanced Research Center baru-baru ini mengeluarkan laporan 2024 Threat Predictions, yang menyoroti tren, taktik, dan ancaman siber yang diperkirakan akan muncul di tahun mendatang. Berdasarkan prediksi, ransomware tetap menjadi tantangan serius dengan kemampuan malware yang terus berkembang, baik dari segi ukuran maupun tingkat kompleksitasnya.
Keadaan ini diperparah oleh kerjasama antara pelaku ancaman melalui taktik yang lebih canggih. Menurut laporan tersebut, para hacker kemungkinan akan menggunakan pendekatan sosial untuk memanipulasi individu dengan tujuan agar secara "sukarela" mengungkapkan informasi pribadi mereka. Hal ini tentunya akan membuat korban dan tools keamanan menjadi semakin sulit untuk mengidentifikasinya.
Selain itu, laporan ini juga mencatat bahwa ancaman siber berbasis AI diperkirakan akan muncul seiring dengan pengembangan Large Language Models (LLMs). Meskipun teknologi AI ini memiliki manfaat yang sangat luas, namun terdapat potensi risiko ketika dimanfaatkan untuk tujuan jahat, seperti menyebarkan informasi yang salah atau melancarkan serangan siber.
Sementara itu, para penjahat siber terus mengembangkan taktik baru untuk menemukan dan memanfaatkan kerentanan dalam sistem dengan tujuan mempermudah aksi kejahatan mereka.
Dampak Serangan Siber Terhadap Keberlangsungan Bisnis
Serangan siber dapat berdampak negatif dan signifikan terhadap keberlangsungan bisnis. Dampak yang dirasakan dapat berbeda tergantung pada jenis serangan, ukuran bisnis, dan sektor industri. Serangan siber yang lebih kompleks dan berdampak luas dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius terhadap bisnis. Berikut adalah beberapa dampak serangan siber terhadap keberlangsungan bisnis.
Kerugian Finansial
Serangan siber sudah pasti dapat menyebabkan kerugian finansial bagi bisnis dalam berbagai bentuk, termasuk biaya perbaikan dan pemulihan sistem yang rusak, biaya tebusan pada pelaku, biaya litigasi masalah hukum, hingga kehilangan pendapatan akibat gangguan operasional.
Gangguan Operasional
Saat terdampak serangan siber, bisnis mau tak mau akan tutup sementara atau bahkan permanen, yang akan berimbas pada produktivitas dan kualitas layanan menjadi menurun.
Kerusakan Reputasi dan Hilangnya Kepercayaan Pelanggan
Ketika bisnis mengalami serangan siber, pelanggan, investor, dan mitra dapat kehilangan kepercayaan terhadap bisnis tersebut. Hal ini tentunya dapat menyebabkan penurunan penjualan dan pendapatan.
Untuk memperkuat pertahanan organisasi dari ancaman siber yang semakin meningkat, Tim Virtus merekomendasikan strategi pertahanan yang tangguh dengan menggabungkan solusi unggulan: Cortex Xpanse dari Palo Alto Networks, Voltage Fusion dari Micro Focus (OpenText), dan Isolated Recovery Solution dari CRS Dell Technologies. Gabungan formula ini dapat mengatasi serangan siber dengan efektif, memastikan data protection dan data recovery tanpa hambatan.
Formula Anti-Cybercrime dari Palo Alto, Micro Focus, dan Dell
1. Cortex Xpanse dari Palo Alto Networks: Perkuat Perimeter Digital
Cortex Xpanse dari Palo Alto berperan sebagai garis pertahanan pertama yang memperkuat perimeter digital dari ancaman siber. Menggunakan intelijen dan otomatisasi canggih, solusi ini mendeteksi dan menggagalkan potensi serangan sebelum merusak jaringan. Fitur utama melibatkan.
Visibilitas Real-Time
Memastikan visibilitas real-time ke permukaan serangan, termasuk aset, perangkat, dan celah keamanan.
Intelijen Ancaman Proaktif
Identifikasi dan nilai potensi ancaman secara proaktif, memungkinkan organisasi untuk tetap waspada menghadapi serangan siber.
Remediasi Otomatis
Dilengkapi rekomendasi otomatis untuk remediasi, memperkuat tim keamanan agar dapat mengambil tindakan cepat dan terinformasi terhadap kerentanan yang muncul.
2. Voltage Fusion dari Micro Focus (OpenText): Data Protection dan Data Masking
Voltage Fusion dari Micro Focus (OpenText) memiliki peran penting dalam melindungi informasi sensitif dengan teknik enkripsi canggih. Melibatkan data masking, solusi ini melebihi enkripsi konvensional untuk memastikan data yang terekspos tetap tidak dapat dibaca. Fitur utama mencakup.
Teknik Enkripsi Canggih
Menjamin tingkat keamanan tinggi untuk informasi sensitif.
Data Masking
Menyembunyikan informasi sensitif dan memberikan lapisan pertahanan tambahan jika terjadi kasus pelanggaran data.
Rangkaian Keamanan Data Komprehensif
Tersedia berbagai solusi keamanan data, termasuk enkripsi, tokenization, dan file sharing yang aman.
3. Dell PowerProtect Cyber Recovery, CRS Isolated Recovery Solution: Data Recovery yang Tangguh
Isolated Recovery Solution dari CRS Dell, sebagai bagian dari Dell PowerProtect Cyber Recovery, merupakan pendekatan komprehensif terhadap pemulihan data. Dalam menghadapi serangan siber atau kehilangan data, solusi ini menjamin proses pemulihan yang cepat dan terisolasi. Fitur utama melibatkan.
Pemulihan Data yang Terisolasi
Memastikan pemulihan data kritis dapat dilakukan tanpa mengorbankan seluruh sistem.
Tempat Penyimpanan Data yang Aman
Ciptakan ruang penyimpanan data yang aman untuk melindungi data kritis dan menjaga integritas seluruh sistem.
Perencanaan Business Continuity
Dilengkapi tools dan proses perencanaan business continuity yang efektif, memastikan organisasi dapat pulih dan melanjutkan operasional normal dengan cepat.
Baca Juga: Ini Alasan Data Security Harus Menjadi Prioritas Utama Bisnis
Rancang Strategi Cybersecurity Bisnis Anda bersama Tim Virtus
Hadapi ancaman siber dengan formula cybersecurity yang tangguh dari kombinasi solusi Cortex Xpanse dari Palo Alto Networks, Voltage Fusion dari Micro Focus (OpenText), dan Isolated Recovery Solution dari CRS Dell Technologies.
Sebagai authorized partner Palo Alto Networks, Micro Focus (OpenText), dan Dell Technologies, Virtus Technology Indonesia (VTI) siap membantu Anda dalam merancang keamanan bisnis dan tantangan digital lainnya. Dengan tim IT yang kompeten dan bersertifikat, VTI akan menyediakan bantuan dalam mengimplementasikan ketiga solusi ini.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan kami mengenai kebutuhan IT bisnis bisnis Anda sekarang! Untuk informasi lebih lanjut, hubungi tim kami dengan klik di sini.
Penulis: Wilsa Azmalia Putri
Content Writer CTI Group
