SD-WAN sebagai solusi jaringan yang sudah lebih terdesentralisasi dan efisien kini sudah dianggap sebagai pilar dalam perkembangan teknologi jaringan untuk perusahaan. Hal ini pun didukung dari riset yang dilakukan Gartner pada 2019 yang menyebutkan SD-WAN sudah siap menjadi teknologi mainstream dengan tingkat pertumbuhan mencapai 30,8 persen dan diprediksi akan menggusur teknologi MPLS pada sistem jaringan perusahaan.
Memang, faktanya teknologi Multi-protocol Label Switching (MPLS) sekarang masih mendominasi jaringan perusahaan. Tapi, tahu enggak sih? Meskipun banyak digunakan perusahaan, MPLS memiliki kekurangan seperti, jaringan bandwidth memakan lebih banyak biaya. Maka dari itu, perusahaan perlu mempertimbangkan solusi Software Define Wide Area Networks (SD-WAN) sebagai sistem jaringan yang dapat memberikan keuntungan lebih dibandingkan MPLS.
Lantas, apa saja sih perbedaan SD-WAN dan MPLS serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini agar Anda dapat mengevaluasi solusi mana yang terbaik untuk perusahaan Anda. Yuk, simak lebih lanjut pada artikel di bawah ini.
MPLS vs SD-WAN, Apa sih Perbedaannya?
MPLS adalah tenik merutekan trafik jaringan data yang berbasis hardware. Jaringan bekinerja tinggi MPLS mengarah data dari satu node jaringan ke node berikutnya berdasarkan label jalur pendek, menghindari pencarian kompleks dalam tabel perutean. MPLS dapat merangkum paket dari berbagai tipe data, termasuk komunikasi suara dan video.
Sedangkan, SD-WAN adalah jaringan area luas yang ditentukan software. Solusi Ini memfasilitasi koneksi internet dengan koneksi dua titik, sehingga lebih fleksibel untuk digunakan dengan jaringan yang berbeda seperti kabel atau nirkabel.
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan MPLS?
MPLS cocok untuk sistem jaringan berstruktur tradisional yang menggunakan koneksi WAN khusus data center, pasalnya MPLS menyediakan akses aplikasi dan inspeksi keamanan. (hilangkan). Selain itu, MPLS juga menyediakan koneksi WAN yang andal dilengkapi dengan System Level Agreement (SLA) terjamin oleh operator dan pemberlakuan Quality of Service (QoS) yang memastikan trafik aplikasi diprioritaskan berdasarkan SLA ini.
Akan tetapi, jaringan MPLS yang menggunakan koneksi WAN khusus cenderung memakan biaya yang tidak sedikit karena harus terhubung ke data center. Hal ini juga dapat menyebabkan penundaan akses aplikasi cloud dan SaaS yang mengakibatkan layanan pengguna yang buruk.
Selain itu, jaringan MPLS juga memanfaatkan router dan tools keamanan terpisah untuk menghubungkan koneksi agar optimal, sehingga dapat meningkatkan kompleksitas dan biaya operasional.
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan SD-WAN?
SD-WAN bekerja dengan mendesentralisasikan jaringan WAN, memanfaatkan broadband murah dengan koneksi internet langsung yang memungkinkan pengguna untuk terhubung ke aplikasi host di data center, layanan cloud atau SaaS.
SD-WAN juga memungkinkan intelegensi trafik berdasarkan SLA untuk memberikan pengalaman end user secara maksimum, serta dapat meningkatkan cybersecurity aplikasi. Selain itu, SD-WAN juga menawarkan manajemen terpusat yang mengotomatiskan operasi jaringan serta memberikan visibilitas yang lebih baik ke dalam kinerja jaringan dan aplikasi.
Tetapi, meskipun SD-WAN memungkinkan transformasi digital dan adopsi cloud, dalam beberapa kasus diperlukan staf IT yang berpengalaman untuk melakukan migrasi jaringan arsitektur tradisional. Proses konfigurasi bisnis ini agar berjalan efektif dan maksimum bisa menggocek biaya tambahan dan kompleksitas.
SD-WAN vs MPLS, Mana yang Lebih Unggul
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing solusi, dapat disimpulkan bahwa SD-WAN memberikan lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan MPLS dalam bagian pengalaman end user, visibilitas, dan fleksibilitas.
Lantas, keunggulan apa lagi yang ditawarkan SD-WAN dibandingkan MPLS? Berikut beberapa di antaranya.
Performa Lebih Unggul Dibandingkan MPLS
SD-WAN memberikan konektivitas WAN yang tidak bergantung pada operator, sehingga memungkinkan layanan seperti MPLS, broadband, dan 5G/LTE untuk ditambahkan ke pusat jaringan. Hal ini memberikan redudansi dan failover WAN dalam memulihkan koneksi jaringan serta penurunan kinerja secara proaktif dan menghasilkan pengalaman end user yang optimal untuk semua aplikasi.
Kebijakan SLA jaringan dapat mengarahkan trafik aplikasi sehingga memungkinkan akses langsung ke aplikasi cloud dan SaaS, mengurangi penundaan dan meningkatkan kinerja. Selain itu, fleksibilitas untuk mengganti MPLS dengan transportasi seperti broadband dan 5G memberikan lebih banyak ketersediaan bandwidth yang memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Berbeda dengan SD-WAN, MPLS menawarkan link khusus dengan bandwidth terbatas agar dapat bekerja dengan optimal untuk mengakses aplikasi pribadi atau bisnis penting yang di-hosting dalam data center.
MPLS juga gagal memenuhi permintaan trafikc dari aplikasi cloud dan SaaS terdistribusi saat ini. Kurangnya bandwidth untuk menyediakan redudansi, failover, dan akses aplikasi backhaul data center menyebabkan kinerja yang buruk dan pengalaman pengguna yang menurun.
ROI dan Biaya SD-WAN vs MPLS
Solusi SD-WAN lebih unggul dengan menyediakan kemampuan bawaan yang mencakup router, traffic engineering, QoS, cybersecurity, dan manajemen terpusat. SD-WAN juga memperluas kemampuannya di bagian switching, wireless, dan 5G yang dikirimkan pada alat yang sama. Solusi terintegrasi ini menghilangkan banyak produk hardware dan solusi manajemen yang berbeda sehingga mengurangi biaya secara signifikan.
Selain itu, SD-WAN memiliki kemampuan visibilitas, penyediaan konfigurasi otomatis, serta Artficial Inteligence for Operations (AIOps) dapat mengurangi waktu untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah, sehingga menghasilkan ROI yang lebih baik.
Sedangkan, jaringan MPLS dapat menjadi sangat mahal berdasarkan persyaratan bandwidth, kecepatan, dan kinerja SLA. Link WAN MPLS dapat menciptakan failure point sambil menambahkan koneksi yang berlebihan untuk meningkatkan ketersediaan, dapat meningkatkan biaya dan kompleksitas operasional yang signifikan. Sistem arsitektur terpusat menyebabkan penundaan akses aplikasi cloud dan SaaS yang mengakibatkan pengalaman pengguna yang buruk.
Sekilas Mengenai SD-WAN dan SASE
Dalam mengatasi permasalahan migrasi SD-WAN, perusahaan makin banyak mengadopsi Secure Access Service Edge (SASE) sebagai solusi yang menyatukan keamanan dan jaringan menjadi satu solusi yang diberikan cloud untuk memungkinkan kebutuhan tenaga kerja dan aplikasi hybrid saat ini.
SD-WAN bekerja sebagai konstruksi jaringan dari solusi SASE dengan menyediakan sarana untuk melakukan modernisasi dan mengkonsolidasi keamanan ke dalam satu layanan dengan menyederhanakan migrasi ke solusi SASE.
Dapatkan Solusi Prisma SD-WAN dari Palo Alto Network Hanya di Virtus
Saatnya gunakan solusi Prisma SD-WAN dari Palo Alto untuk melindungi jaringan perusahaan Anda. Prisma SD-WAN hadir dengan solusi untuk memberikan keamanan dan jaringan terbaik untuk jaringan perusahaan Anda, serta terbukti menghemat biaya operasional hingga 243 persen.
Virtus sebagai value-added distributor resmi Palo Alto akan membantu bisnis Anda memanfaatkan solusi Prisma SD-WAN mulai dari tahap konsultasi, migrasi, implementasi, hingga maintenance. Tim IT profesional dan tersertifikasi Virtus akan membantu mengatasi isu teknis selama 24/7. Klik di sini untuk informasi dan konsultasi terkait Prisma SD-WAN dengan tim Virtus.
Penulis: William Wong
Content Writer CTI Group