Sektor perbankan kini tengah berada di titik kritis. Seiring percepatan transformasi digital dan meningkatnya ekspektasi nasabah, banyak bank perlu memodernisasi operasional mereka untuk terus bisa kompetitif dan aman. Ini jelas bukan sekadar tentang mengikuti perkembangan teknologi—melainkan tentang bertahan di tengah persaingan yang ketat dimana startup fintech dan bank-bank digital mengubah standar industri.
Laporan McKinsey mengungkapkan bahwa 71 persen nasabah mengharapkan pengalaman digital yang lancar di semua channel, tetapi bank-bank tradisional justru masih bergulat dengan sistem legacy yang sudah usang. Di era di mana satu gangguan layanan bisa menghilangkan kepercayaan nasabah dalam semalam, hybrid cloud hadir sebagai solusi strategis bagi bank yang ingin menyeimbangkan keandalan dengan inovasi.
Apa Itu Hybrid Cloud?
Bayangkan Anda memiliki brankas di rumah untuk menyimpan barang berharga – seperti dokumen penting dan perhiasan. Anggap ini seperti private cloud, tempat bank menyimpan data sensitif dan operasional inti mereka – sangat aman dan sepenuhnya dalam kendali.
Sementara smartphone Anda – yang digunakan sehari-hari untuk aktivitas yang membutuhkan kemudahan seperti memeriksa media sosial, mengirim pesan, atau melakukan pembayaran dengan cepat – anggap ini seperti public cloud, tempat bank menjalankan layanan yang berinteraksi langsung dengan nasabah.
Jadi definisinya, hybrid cloud mengombinasikan kedua sistem tersebut agar bekerja bersama secara mulus. Seperti halnya Anda menyimpan paspor di brankas namun membawa salinan digitalnya di ponsel. Sama halnya dengan bank yang dapat menyimpan data sensitif nasabah dengan aman di sistem private mereka sambil menjalankan aplikasi mobile banking di public cloud.
Keunggulan dan Kekurangan Hybrid Cloud di Industri Perbankan
Mengadopsi hybrid cloud menjadi langkah strategis dengan manfaat signifikan sekaligus tantangan baru. Karenanya, bank perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan cermat untuk mengarahkan transformasi digital mereka secara efektif.
Keunggulan
Hybrid cloud menawarkan keseimbangan sempurna antara kontrol dan inovasi. Bank dapat menjaga operasional sensitif secara internal sambil memanfaatkan kemampuan cloud untuk layanan yang berhadapan dengan nasabah. Pendekatan ini bisa mengurangi biaya infrastruktur sebesar 20-30 persen dan mempercepat peluncuran layanan baru dari hitungan bulan menjadi minggu.
Keamanan dan kepatuhan juga menjadi lebih terkelola, karena data sensitif tetap berada dalam infrastruktur private, sedangkan operasional yang kurang kritis menggunakan layanan public cloud. Kemampuan untuk menyesuaikan resource berdasarkan permintaan juga menjadi sangat penting selama peak period – seperti proses akhir tahun atau market event yang tidak terduga.
Kekurangan
Kompleksitas integrasi menjadi tantangan utama implementasi hybrid cloud di perbankan. Menghubungkan sistem legacy dengan layanan cloud modern membutuhkan perencanaan dan keahlian khusus. Manajemen keamanan menjadi lebih kompleks, memerlukan kebijakan terpadu di berbagai lingkungan dan pelatihan tambahan untuk tim.
Meski hybrid cloud dapat mengoptimalkan biaya dalam jangka panjang, investasi awal untuk tools, training, dan update infrastruktur bisa cukup besar. Mengelola perubahan organisasi juga signifikan—tim harus beradaptasi dengan cara kerja baru, dan proses di seluruh unit IT dan bisnis memerlukan penyesuaian.
Seperti Apa Tantangan Infrastruktur IT di Perbankan?
Saat ini bank menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk modernisasi sambil menjaga stabilitas. Menurut Forrester, 76 persendecision-maker di perbankan melaporkan bahwa infrastruktur IT mereka kesulitan memenuhi tuntutan bisnis saat ini.
Gangguan layanan menjadi perhatian utama, dengan peningkatan outage sistem perbankan sebesar 38 persen dalam setahun terakhir. Setiap insiden besar merugikan perusahaan rata-rata US$4.5 juta dalam kerugian langsung dan kerusakan reputasi. Downtime sistem meningkat hingga 50 persenselama periode volatilitas pasar tinggi—justru saat nasabah sangat membutuhkan akses yang andal.
Menghadapi lingkungan regulasi yang kompleks pun menambah tantangan tersendiri. Institusi keuangan harus menangani lebih dari 220 perubahan regulasi setiap hari di pasar global, yang membutuhkan pemantauan kepatuhan real-time, pengelolaan data sovereignty lintas yurisdiksi, dan jejak audit yang komprehensif.
Ancaman keamanan siber juga terus meningkat. Institusi keuangan tiga kali lebih mungkin menghadapi serangan siber dibanding industri lain. 60 persen bank telah mengalami ancaman canggih yang menargetkan sistem legacy, membahayakan keuangan dan kepercayaan nasabah.
Sementara, 89 persen eksekutif perbankan merasa terdorong untuk mempercepat transformasi cloud mereka agar tetap kompetitif, 73 persenmenyatakan kekhawatiran serius tentang risiko keamanan di lingkungan cloud, menciptakan keseimbangan kompleks antara inovasi dan manajemen risiko.
Bagaimana Hybrid Cloud Mengatasi Tantangan Ini?
Hybrid cloud mengatasi tantangan ini dengan menyediakan fleksibilitas yang belum pernah ada sebelumnya. Sebagai contoh, sebuah bank besar Eropa memproses lebih dari 2 juta transaksi per detik dengan menjaga fungsi perbankan inti tetap on-premises sambil menggunakan sumber daya cloud untuk aplikasi yang menghadap nasabah, menghasilkan kecepatan pemrosesan 40 persenlebih cepat.
Peningkatan keamanan dan kepatuhan tercapai karena bank menerapkan beberapa lapisan perlindungan sambil mempertahankan kontrol atas data sensitif. Sebuah bank terkemuka Asia mengurangi insiden keamanan sebesar 45 persensetelah mengadopsi hybrid cloud, memastikan kepatuhan di 15 negara.
Pendekatan hybrid ini menyeimbangkan inovasi dan manajemen risiko. Bank dapat berinovasi dengan cepat menggunakan layanan public cloud sambil menjaga operasional sensitif tetap aman di on-premises. DBS Bank berhasil memigrasikan 80 persenworkload ke lingkungan cloud sambil mempertahankan kontrol keamanan yang ketat, memangkas waktu ke pasar hingga setengahnya.
Keunggulan operasional dan skalabilitas juga menjadi manfaat utama. Bank yang menerapkan hybrid cloud dapat meluncurkan layanan baru tiga kali lebih cepat, dengan pengurangan biaya operasional hingga 35 persen Selama lonjakan berlangsung dalam perbankan digital, perusahaan yang menggunakan hybrid cloud dapat meningkatkan skala layanan mereka empat kali lebih cepat dibanding yang hanya mengandalkan infrastruktur tradisional, tanpa mengorbankan keamanan.
Red Hat Open Hybrid Cloud
Platform open hybrid cloud Red Hat memungkinkan institusi perbankan menjalankan aplikasi secara konsisten di berbagai lingkungan—dari on-premises hingga infrastruktur edge dan cloud. Solusi ini secara langsung mengatasi tantangan perbankan modern sambil menyediakan jalur aman menuju inovasi.
Keunggulan Utama of Red Hat Open Hybrid Cloud
- Fondasi Open Source: Pendekatan open-source Red Hat menjamin transparansi, inovasi cepat, dan kebebasan dari vendor lock-in. Platform ini mendapat manfaat dari penyempurnaan berkelanjutan dari komunitas developer global sambil mempertahankan stabilitas tingkat enterprise.
- Enterprise Kubernetes dengan OpenShift: Red Hat OpenShift menyediakan platform container yang memungkinkan bank membangun dan menerapkan aplikasi modern dengan cepat dan aman, memodernisasi aplikasi sambil mematuhi persyaratan keamanan dan compliance yang ketat.
- Dukungan Komprehensif: Red Hat menyediakan dukungan enterprise 24/7, termasuk patch keamanan dan keahlian teknis. Ini memastikan bank mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk operasional mission-critical.
- Keamanan Enterprise-Grade: Fitur keamanan bawaan mencakup pemeriksaan compliance otomatis, autentikasi terintegrasi, dan isolasi tingkat container. Platform ini secara rutin diaudit dan diperbarui untuk mengatasi ancaman yang muncul.
Bagaimana Red Hat Open Hybrid Cloud Membantu Perbankan?
- Perlindungan Data yang Ditingkatkan: Pendekatan keamanan berlapis Red Hat membantu bank melindungi data sensitif melalui enkripsi, kontrol akses, dan kebijakan keamanan otomatis, menjaga data sovereignty sambil memanfaatkan kemampuan cloud.
- Inovasi Lebih Cepat: Bank dapat mengembangkan dan meluncurkan layanan baru hingga tiga kali lebih cepat menggunakan workflow otomatis dan tools DevOps OpenShift, merespons permintaan pasar dengan cepat sambil mempertahankan keamanan dan compliance.
- Operational Sederhana: Kemampuan otomatisasi Red Hat membantu bank mengelola infrastruktur kompleks lebih efisien, mengurangi beban operasional hingga 35 persensambil meningkatkan keandalan layanan.
Wujudkan Masa Depan Perbankan dengan Red Hat Open Hybrid Cloud
Banyak bank kini menghadapi tantangan yang mengancam stabilitas dan pertumbuhan operasional—mulai dari gangguan layanan hingga regulasi yang ketat dan kekhawatiran nasabah tentang privasi dan keamanan data. Tekanan untuk mengadopsi teknologi cloud pun sangat kuat, tetapi transisi harus dilakukan secara aman dan stabil.
Platform Red Hat Open Hybrid Cloud menawarkan jalur praktis untuk ke depannya. Dengan memungkinkan bank mempertahankan data kritikal on-premises sambil memanfaatkan kemampuan cloud untuk inovasi dan skalabilitas, platform ini mengatasi tantangan inti perbankan modern.
Hasil nyata juga menunjukkan bahwa bank yang menerapkan strategi hybrid cloud Red Hat mencapai pengurangan gangguan layanan hingga 40 persendan peningkatan efisiensi operasional sebesar 35 persen sambil mempertahankan kontrol keamanan yang kuat.
Baca Juga: Memahami Apa itu Virtualization: Manfaat, Cara Kerja, dan Jenisnya
Dapatkan Red Hat Open Hybrid Cloud dari Virtus
Transformasi infrastruktur perbankan Anda memerlukan perencanaan cermat dan panduan ahli. Virtus Technology Indonesia (VTI), sebagai bagian dari ekosistem teknologi CTI Group, siap memandu perusahaan Anda melalui perjalanan adopsi hybrid cloud. Kemitraan kami dengan Red Hat memungkinkan kami memberikan solusi mutakhir yang disesuaikan dengan tantangan unik perbankan modern.
Dengan memilih kami sebagai distributor resmi Red Hat, Anda mendapatkan lebih dari sekadar teknologi—Anda mengamankan kemitraan yang dibangun di atas keahlian industri mendalam dan kesuksesan yang terbukti. Kami memahami keseimbangan yang diperlukan antara inovasi dan keamanan yang dibutuhkan bank dan berkomitmen membantu Anda mencapai keduanya melalui solusi hybrid cloud komprehensif Red Hat.
Masa depan perbankan ada pada bisnis yang berani mengadopsi modernisasi cerdas hari ini. Baik Anda ingin mengurangi biaya operasional, meningkatkan keamanan, atau mempercepat penyampaian layanan, Virtus memiliki keahlian untuk membantu Anda mencapai tujuan dengan platform Red Hat Open Hybrid Cloud. Hubungi kami hari ini dan temukan bagaimana kami dapat membantu mentransformasi operasional perbankan Anda.
Author: Jeko Reza
Content Writer CTI Group